Ratusan Rumah Terendam Banjir

Sumber:Pikiran Rakyat - 27 November 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BEKASI, (PR).- Ratusan rumah di Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, terendam banjir karena luapan air Sungai Citarum, Jumat (26/11). Hal itu disebabkan hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis (25/11).

"Dari Kamis pagi, air sungai mulai naik. Menjelang sore, air sudah merendam rumah warga meskipun ketinggian hanya sekitar 30 sentimeter. Karena cuaca yang masih mendung dan diperkirakan akan hujan lagi, kami terpaksa mengungsi di pinggir jalan," ucap Usman (39), warga Desa Bojongsari.

Karena luapan air perlahan-lahan naik, kata Usman, warga masih sempat mendirikan tenda darurat untuk beristirahat. Namun karena limpasan air semakin deras, warga pun kembali beramai-ramai mengangkut barang mereka ke tempat yang lebih aman. "Semula, kami mengira airnya tidak naik lagi," katanya.

Akibat banjir, murid-murid SDN 04 Bojongsari juga terpaksa belajar di tengah genangan air. "Orang tua memang sudah banyak yang mengeluh, tetapi kalau harus meliburkan murid kami perlu berkoordinasi dengan UPTD (unit pelaksana teknis daerah)," kata seorang guru di SDN 04 Bojongsari.

Kepala Desa Bojongsari, Ocid Musyid, mengaku sudah melaporkan banjir yang melanda wilayahnya ke aparat di Kecamatan Kedungwaringin dan Pemkab Bekasi. Namun, hingga kini, belum ada tindakan apa-apa dari Pemkab Bekasi ataupun penyaluran bantuan.

Meskipun demikian, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kab. Bekasi, Sutia Resmulyawan mengakui, pihaknya sudah menyalurkan bantuan kepada warga setempat.

"Hari ini memang baru dikirim bantuannya. Setelah menerima laporan adanya banjir, kami pasti langsung menyalurkan bantuan, khususnya untuk makanan cepat saji bagi warga," ujarnya.

Di Subang

Sementara dari Kab. Subang dilaporkan, kerugian banjir bandang yang melanda lima desa di Kecamatan Tanjungsiang, Rabu (24/11) malam, diperkirakan mencapai Rp 4,5 miliar. Hal itu berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh aparat kecamatan dan koramil serta polsek setempat.

Berdasarkan pemantauan, Jumat (26/11), warga di desa yang tertimpa bencana dibantu oleh karang taruna, KNPI, Dinas Perhubungan, aparat pemerintahan dari kecamatan, tagana, Pramuka, dan TNI/Polri, melakukan pembersihan dan menormalisasi aliran Sungai Citereup yang menjadi penyebab banjir.

"Setelah ditelusuri ke arah hulu sungai, ternyata salah satu penyebabnya ada aliran yang terbentuk secara alami di daerah Nyitu Hyang sehingga arus sungai tidak menampungnya," kata Camat Tanjungsiang, Solih. (A-186/B.76)



Post Date : 27 November 2010