Slawi, Kompas - Ratusan rumah penduduk di Kabupaten Tegal dan Pekalongan, Jawa Tengah, sejak Kamis (3/2) pagi, dilanda banjir setinggi 30-50 sentimeter, menyusul hujan terus-menerus sejak Rabu malam. Curah hujan tinggi juga memicu banjir di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Banjir di Tegal terjadi di Desa Mejasem Timur, Kecamatan Kramat, dan Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna. Di Pekalongan, banjir terjadi di wilayah Kelurahan Pasirsari dan Pabelan, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, dan di Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.
Sejumlah warga kesulitan keluar dari wilayah mereka dan terpaksa menuntun kendaraan roda dua mereka karena khawatir terjatuh saat menerjang genangan banjir. Sebagian penduduk terpaksa mengungsi ke rumah penduduk lain yang tak tergenang banjir. Di Mejasem Timur, selain merendam rumah, banjir juga merendam satu sekolah dasar, sebuah taman kanak-kanak, dan masjid. ”Saya mengungsi ke rumah menantu,” kata Kenah (65), warga RT 6 RW 1, Desa Mejasem Timur, yang mengungsi di rumah Sutimah. Menurut penduduk, hampir setiap musim hujan, banjir melanda desa mereka. Banjir juga dipicu luapan Sungai Jeruk dan Sungai Sigenteng yang melintasi wilayah tersebut.
Sulastri (52), warga RT 2 RW 3, Desa Mejasem Timur, mengatakan, banjir melanda empat wilayah RW, yaitu RW 1, 2, 3, dan 4. Air mulai menggenangi jalan dan permukiman sekitar pukul 22.00.
Banjir kali ini, menurut warga Desa Jeruksari, Yudi, merupakan yang ketiga kali dalam satu bulan terakhir.
Banjir Gresik
Akibat luapan Kali Lamong di wilayah Kecamatan Cerme dan Kedamean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ketinggian banjir mencapai 80-140 sentimeter (cm). Luapan Kali Lamong dan kiriman air dari wilayah Jombang, Mojokerto, serta Lamongan itu juga mengakibatkan dua tanggul di Desa Gluran Ploso, Kecamatan Benjeng, dan tanggul di Desa Cermen Lerek, Kecamatan Kedamean, jebol sepanjang 5 meter dan 4 meter.
Hingga Kamis sore, aktivitas penduduk masih lumpuh. Jalur ke arah Benjeng dan Balongpanggang masih putus karena jalan sepanjang 3 kilometer mulai dari jembatan Iker-iker Geger hingga Morowudi masih terendam air.
Pemerintah Kabupaten Gresik dan masyarakat telah mendistribusikan nasi bungkus di Desa Iker-iker Geger, Dungus, dan Morowudi, Kecamatan Cerme, serta Desa Cermen Lerek, Kecamatan Kedamean.
Di Kalimantan Barat, akibat air pasang Sungai Kapuas, ditambah curah hujan tinggi, banjir kembali merendam beberapa kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu pada empat hari terakhir. Jumran, Camat Silat Hilir, menjelaskan, banjir menggenangi ibu kota kecamatan dan dua desa, yaitu Desa Baru dan Desa Parigi.
Di Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, ketinggian banjir mencapai 50 cm di jalan utama. Mokhlis Efendi (40), warga Dogom, Putussibau, mengatakan, masyarakat kesulitan bepergian menggunakan kendaraan. Sedangkan Camat Embaloh Hilir, Riduan, mengatakan, lima dari sembilan desa di wilayahnya tergenang banjir. (ACI/WIE/AHA)
Post Date : 04 Februari 2011
|