BREBES(SI) – Ratusan rumah di Desa Bojongsari dan Karangjunti Kecamatan Losari,Brebes,terendam banjir bandang menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu, Rabu (27/1) malam.
Selain hujan, banjir yang merendam ratusan rumah itu akibat meluapnya sungai Cisanggarung yang membelah Losari, Cirebon, Jawa Barat,dengan Losari,Brebes. Ketinggian air bercampur lumpur itu menggenangi rumah warga berkisar antara 50 cm-1 meter.Namun, kemarin banjir sudah mulai surut.Warga dibantu anggota TNI dan Polres Brebes bekerja bakti membersihkan sisa air dan lumpur yang menggenangi rumah mereka. Dari data Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Brebes, diketahui ada 300 rumah warga di dua desa itu yang terendam.
Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.”Air mulai masuk ke rumah warga sekitar pukul 20.00 WIB.Ketinggian air di rumah warga bervariasi antara 50cm-1meter,” kata Kepala Kesbangpol dan Linmas Pemkab Brebes Raiskhana, kemarin. Menurut dia,sungai yang membelah antara Losari, Cirebon dan Brebes itu meluap karena tidak mampu menampung air hujan. Kondisi ini diperparah dengan tanggul sungai yang hanya setinggi kurang dari satu meter. ”Tanggulnya terlalu pendek, sehingga air mudah melimpas,”ujarnya.
Terkait antisipasi banjir susulan, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti BPSDA wilayah Cisanggarung, untuk memperbaiki kondisi tanggul sungai. Selain itu, warga bersama anggota TNI bekerja bakti memasang karung pasir di atas tanggul untuk antisipasi banjir susulan.” Warga sudah mulai memasang karung pasir untuk meninggikan tanggul. Kami (pemkab) juga sudah memberikan bantuan untuk korban banjir sebanyak 3 ton beras. Satu rumah kami jatah 10 kg beras, mi instan dan susu,”tandasnya.
Raiskhana mengakui,musibah banjir ini rutin melanda Brebes setiap musim hujan, karena daerah ini dilalui sejumlah sungai besar, yakni Sungai Pemali,Sungai Kabuyutan, Sungai Babakan,dan Sungai Sicanggarung. Daerah rawan banjir ini tersebar di lima kecamatan, yakni Brebes,Ketanggungan,Wanasari, Losari,dan Tanjung. ”Daerah itu potensi dilanda banjir karena dilalui sungai besar. Karena itu, kami imbau warga terutama yang berada di daerah rawan banjir untuk tetap waspada terutama saat turun hujan deras. Kami juga menyiagakan petugas SAR selama 24 jam,”tandasnya.
Selain menerjang ratusan rumah warga,hujan deras yang mengguyur Brebes selatan juga mengakibatkan sebuah jembatan di Desa Pasir Panjang,Kecamatan Salem putus. Jembatan tersebut merupakan akses utama penghubung antara Kecamatan Salem dan Banjarharjo. Akibatnya, aktifitas warga dua kecamatan itu lumpuh. ”Warga dua kecamatan ini terpaksa memutar arah ke Bumiayu dengan jarak tempuh lebih jauh sekitar 30km. Kami sedang cek lokasi untuk melihat kondisi jembatan,” kata Raiskhana.
Koordinator tim SAR Brebes Adhe Dhanie Rahardjo menjelaskan, warga yang berada di daerah rawan bencana banjir dan tanah longsordimintatetapmeningkatkan kewaspadaan menyusul mulai tingginya curah hujan.Kewaspadaan ini dengan menggiatkan kembali ronda malam terutama untuk daerah-daerah yang menjadi langganan bencana alam seperti tanah longsor di Brebes Selatan dan banjir di Brebes Utara.
Selain itu,lanjut dia,tim SAR sudah mendirikan posko siaga bencana mulai sejak pertengahan Desember 2009 hingga Maret 2010. (kastolani)
Post Date : 29 Januari 2010
|