SEDIKITNYA 300 rumah warga di tiga kelurahan di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, terendam banjir setinggi 1 meter akibat meluapnya Sungai Air Bengkulu, kemarin.
Luapan sungai tersebut akibat hujan deras yang mengguyur sejak dini hari. Rumah warga yang terendam itu berada di Kelurahan Tan jung Agung, Tanjung Jaya, dan Semarang, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu.
Banjir datang pada saat warga akan makan sahur. Dengan cepat air mulai masuk ke rumah warga.
Warga di tiga kelurahan itu pun segera menyelamatkan barang berharga dan ternak me reka. Itu termasuk mengeluarkan televisi, tempat tidur, dan kulkas untuk diamankan ke lokasi yang lebih tinggi.
Banjir juga merendam ratusan hektare sawah milik masyarakat yang berada di daerah tersebut sehingga petani meng alami kerugian mencapai pu luhan juta rupiah. Sawah ter sebut siap panen menjelang Lebaran ini.
Sungai Air Bengkulu yang ber ada sangat dekat dengan per mukiman masyarakat di sana.
Dari pantauan Media Indonesia, kemarin, di Kelurahan Tanjung Jaya, beberapa warga mulai mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Agus, 51, petani Tanjung Agung, mengatakan ratusan hek tare sawah yang sudah di tanam dengan padi telah hanyut dibawa dan diterjang air yang cukup deras dan ternak milik masyarakat banyak yang mati.
Madi, 43, warga Kelurahan Tan jung Jaya, mengatakan kondisi air hingga tadi malam belum menunjukkan tanda-tanda akan menyusut. Sebagian besar warga mengungsi ke rumah keluarga yang aman dari banjir.
“Bantuan dari pihak Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Pemerintah Kota Bengkulu be lum ada. Warga mulai mengalami krisis air bersih akibat su mur terendam banjir,” katanya.
Permukiman warga tersebut sangat dekat dengan pinggiran Sungai Air Bengkulu. Bila hujan deras, air di hulu sungai meluap karena tidak mampu menampung derasnya tendangan air dari hulu tersebut. Luapan air membuat pintu air di sana tidak berfungsi.
Sementara itu, hujan yang meng guyur Kota Ambon, Malu ku, sejak Mei hingga pertengahan Agustus 2010 mengakibatkan sedikitnya 81 rumah penduduk mengalami kerusakan ringan hingga rusak total.
“Data inventarisasi rumah yang rusak ini dicatat Dinas Sosial Kota saat melakukan pemantauan langsung ke lapangan maupun berdasarkan laporan para kepala desa dan lurah,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Ambon MA Namza.
Untuk memberikan bantuan darurat kepada keluarga yang mengalami musibah, Dinsos Kota telah menyalurkan bantuan beras, ikan kaleng, mi ins tan, dan obat-obatan, tetapi dalam bentuk bahan bangunan rumah belum dilaksanakan. (MY/Ant/N-2)
Post Date : 19 Agustus 2010
|