|
MAJENANG - Dua desa di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Minggu (28/5) diterjang banjir bandang dari Sungai Cijalu. Kedua desa itu, Mulyadadi dan Pahonjean. Kerusakan paling parah terjadi di Desa Pahonjean. Sedikitnya 880 rumah penduduk di desa itu tergenang air bercampur lumpur. Di Mulyadadi, jumlah rumah yang tergenang air dan lumpur 575 buah. Diperoleh keterangan, banjir bandang dari Sungai Cijalu datang sekitar pukul 03.00. Masyarakat tidak menyangka akan ada banjir bercampur lumpur. Sebab, saat itu di wilayah Majenang tidak turun hujan. Namun, rupanya di daerah hulu Sungai Cijalu turun hujan lebat. Hujan turun sejak tengah malam. Air hujan dari beberapa anak sungai yang masuk ke Sungai Cijalu membawa lumpur, berbagai macam pohon, bambu, dan batang pohon pisang yang hanyut. Kawasan hulu sungai tersebut memang sudah lama gundul. Menurut keterangan Kepala Desa Pahonjean Heri Sudiono, ketika banjir bandang datang sebagian besar warga masih terlelap tidur. Mereka baru terbangun setelah mendengar suara air mengalir di sekitar rumahnya. Air bercampur lumpur itu kemudian masuk ke rumah. Di Desa Pahonjean, wilayah yang diterjang banjir bandang itu meliputi Dusun Geblogan, Bangunharja, Bangunsari, Bantareja, Bantarpicung, Bantarsari, Rawalo, Rawasari, dan Rawajaya. Di Dusun Geblogan, lima rumah roboh diterjang banjir. Kelima rumah tersebut milik Muhadin, Mutadin, Karsini, Paing, dan Sa'ilah. Semua anggota keluarga mereka selamat. Kini mereka mengungsi ke rumah tetangga terdekat. Selain itu, gedung Taman Pendidikan Quran (TPQ) An-Nur Desa Pahonjean rusak berat akibat diterjang berbagai macam batang pohon yang hanyut terbawa banjir bandang. ''Banjir bandang yang berlangsung mulai pukul 03.00 hingga pukul 05.00 itu juga menghayutkan ratusan hewan ternak, seperti kerbau, kambing, ayam, dan itik. Puluhan ton ikan air tawar milik warga yang ada di kolam juga ikut hilang,'' ujar Heri. Sekretaris Komisi C (Pembangunan) DPRD Cilacap Kamaludin mengungkapkan, banjir bandang yang melanda Desa Mulyadadi mengakibatkan tiga rumah milik warga dan dua lokal gedung MTs Mulyadadi roboh. Di desa tersebut, lanjut dia, sedikitnya 575 rumah tergenang banjir. Ketika air sudah surut, ketebalan lumpur di rumah-rumah penduduk 30-50 cm. Lebih lanjut anggota DPRD dari Majenang itu mengatakan, di Mulyadadi dan Pahonjean banyak hewan ternak milik warga yang hanyut. Begitu pula ikan air tawar di kolam-kolam. Banjir bandang juga menerjang Desa Jambu dan Cigintung. Namun, dampak yang terjadi di dua desa tersebut tidak begitu parah. Camat Majenang Drs Heroe Harjanto MM mengungkapkan, hewan ternak yang hilang terdiri atas tujuh ekor kerbau dengan kerugian Rp 21 juta. Dari ratusan ekor kambing yan hanyut, kerugian sementara Rp 4.025.000. Dari Ribuan ekor itik yang hilang, kerugian Rp 55.825.000. Dari ribuan ekor ayam yang mati, kerugian Rp 46.925.000. Dari ribuan ekor ikan air tawar yang hilang, kerugian Rp 84.660.000. (ag,wsw-55j) Post Date : 29 Mei 2006 |