Medan, Kompas - Ratusan rumah di lima kelurahan di Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Belawan masih terendam air pasang laut atau rob. Warga khawatir rob akan mendatangkan petaka apabila tanggul Sungai Pegatalan jebol seperti tahun lalu.
Rob itu sudah mulai masuk ke rumah-rumah sejak sepekan lalu dan hingga Senin (13/6) belum surut. Pada pukul 13.00, ketinggian air mencapai 50 cm, tetapi surut lagi pada pukul 15.00. ”Ini belum puncak rob. Nanti saat bulan purnama, tiga hari lagi, ketinggian air bisa sampai 1 meter,” kata Syafaruddin (49), warga Kelurahan Kampung Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan.
Kelurahan Kampung Nelayan Indah merupakan salah satu daerah langganan rob. Sementara itu, kelurahan di Kecamatan Medan Belawan yang terkena rob meliputi Kampung Gudang Arang Kelurahan Belawan II, Belawan I, Bagan Deli, dan Belawan Sicanang. Total warga di semua kelurahan itu mencapai 800.
Meskipun tidak ada korban, rob sangat mengganggu warga. ”Kalau musim rob begini, saya selalu waswas, kerja pun tak tenang karena memikirkan keluarga di rumah,” kata Dani Susilo (53), warga Belawan I.
Menurut warga Kelurahan Kampung Nelayan Indah, Asnita (36), kedatangan rob sudah bisa ditebak sehingga warga kerap sudah bersiap-siap. Akan tetapi, ketinggian airnya tidak ada yang bisa mengira-ngira. Kadang hanya beberapa sentimeter, tetapi kadang sampai 50 cm.
”Pernah kami semalamam dipaksa berdiri karena air tingginya sampai segini,” papar Asnita sambil menunjuk lututnya.
Bagi Syafaruddin, jika tidak ada tanggul sungai yang jebol, rob tidak mengancam jiwa ataupun harta benda warga. Namun, dia khawatir tanggul Sungai Pegatalan, yang merupakan salah satu muara Laut Belawan, jebol seperti tahun lalu.
Saat itu, ratusan rumah warga terendam selama beberapa hari. Sekarang, tanggul jebol tersebut hanya ditambal dengan batu dan tanah liat.
Camat Medan Labuhan Zein Noval menjelaskan, penambalan tanggul hanya bersifat sementara. Pihaknya telah melaporkan masalah tanggul itu kepada Pemerintah Kota Medan. Hasilnya, Pemerintah Kota Medan melalaui dinas bina marga telah mengalokasikan dana untuk pembangunan tanggul permanen sepanjang 2,4 kilometer.
”Saya lupa persis jumlah anggarannya, tetapi akan segera dikerjakan tahun ini. Untuk itu, warga tak perlu panik,” ujarnya.
Mestinya rumah panggung
Mengenai rumah warga yang masih terendam meski tanggul tak jebol, Zein mengatakan, bentuk rumah yang pas di Kampung Nelayan Indah adalah rumah panggung. Pemerintah Kota Medan telah membuat percontohannya. Akan tetapi, banyak warga yang tidak menirunya. Bahkan, beberapa warga nekat memanfaatkan kolong panggung sebagai ruangan rumah sehingga terendam saat rob datang.(MHF)
Post Date : 14 Juni 2011
|