Ratusan Rumah Masih Terendam

Sumber:Kompas - 11 November 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SOREANG, (PR).- Banjir menggenangi ratusan rumah di tiga belas desa di Kec. Rancaekek sejak Selasa (9/11) petang. Cakupan wilayah tergenang merupakan yang terluas dalam setahun belakangan. Beberapa desa yang sebelumnya tak pernah tersentuh banjir, seperti sebagian Desa Rancaekek Wetan dan Sukamanah, ikut terendam air.

Banjir juga melumpuhkan aktivitas warga. Kemacetan hingga belasan kilometer terjadi di ruas Jalan Raya Bandung-Garut di depan PT Kahatex. Hal sama terjadi di ruas Jalan Majalaya-Rancaekek di Desa Rancaekek Wetan. Di sekitar desa tersebut ratusan hektare sawah hingga Rabu (10/11) masih terendam.

Asep (32), warga RT 4 RW 9, Desa Rancaekek Wetan menceritakan, air menggenangi jalan sejak Selasa pukul 16.30 WIB. Lewat tengah malam, air terus meninggi dan menggenangi lantai rumahnya setinggi 60 sentimeter. "Sebelumnya, kalaupun banjir, paling hanya sampai di jalan. Banjir besar seperti ini baru pertama kalinya," ucapnya.

Genangan lebih tinggi terjadi di RT 1 dan RT 2 yang terletak di sebelah barat Jalan Majalaya-Rancaekek, termasuk Perumahan Kencana. Hingga Rabu siang, air masih menggenangi sebagian besar kawasan ini. Ini kali pertama banjir menyambangi perumahan tersebut. Warga pun tak bisa menjalankan aktivitas harian mereka. "Bagaimana mau kerja? Keluar kompleks saja tak bisa. Motor yang nekat mogok semua," kata Ujang (43), salah satu warga.

Hal serupa terjadi di sebagian Desa Sukamanah. Desa ini mestinya terbebas dari banjir menyusul normalisasi Sungai Citarik yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Namun pada kenyataannya, anak Sungai Citarum tersebut tak mampu menampung gelontoran air dari hulu sungai di kawasan Manglayang.

Terbesar

Camat Rancaekek Meman Nurjaman mengungkapkan, banjir kali ini merupakan yang terbesar dalam setahun terakhir. Semua desa di Kec. Rancaekek ikut terendam. "Ada yang sebagian saja yang terendam, tetapi tak sedikit yang hampir semua wilayah desa terendam. Ini banjir terbesar dengan cakupan paling luas," ucapnya.

Menurut Meman, banjir besar di Rancaekek terjadi akibat hujan deras di kawasan hulu dan juga di Rancaekek pada Selasa. Selain itu, kondisi sungai yang melintasi kecamatan ini sudah tak lagi mampu diandalkan. Meman pun berharap agar segera ada normalisasi di tiga anak Sungai Citarum, yakni Cikeruh, Cimande, dan Cikijing.

Ketua Pos Penanggulangan Bencana (P2B) Rancaekek Zamzam Nurzaman juga menyoroti jebolnya tanggul di Sungai Cikeruh sebagai salah satu penyebab meluasnya genangan. "Kami bersama warga sedang berupaya memperbaiki tanggul tersebut menggunakan karung berisi tanah dan batu," ujarnya.

Pengungsi Cienteung


Meluapnya Sungai Citarum juga kembali menggenangi Kampung Cienteung, Kel. Baleendah. Selasa malam genangan air mencapai jalan raya di luar kampung. Rabu siang, genangan masih ada di sekitar SPBU.

Anah (52), warga RT 2 RW 20, sudah berniat pulang ke rumahnya ketika air kembali meninggi. Sejak seminggu lalu ia sudah mengungsi di Gedung DPC PDIP Baleendah. Ketika itu, jumlah pengungsi baru 17 keluarga. Rabu siang, jumlahnya kembali naik menjadi 25 keluarga. "Selama masih sehat dan punya tempat istirahat, saya sudah sangat bersyukur," ucapnya. (A-165)



Post Date : 11 November 2010