CIREBON(SI) – Sebanyak 300 rumah di Dusun Pagertoya,Desa Suranenggala Kulon,Kecamatan Suranenggala,Kabupaten Cirebon,kemarin, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Winong yang mengelilingi dusun tersebut.
Banjir juga merendam beberapa pabrik penggilingan beras,gudang penyimpanan gabah di Desa Bakung Lor,Kecamatan Jamblang.Tidak ada korban jiwa dalam kebanjiran tersebut,namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta. Banjir di Dusun Pagertoya merendam ratusan rumah dengan ketinggian air berkisar 30-50 cm.Hampir seluruh rumah warga Blok Pagertoya terendam banjir karena pemukiman warga dikelilingi tanggul sungai.Tumisa, 35,warga Blok Pagertoya mengatakan,air mulai naik sejak Rabu (12/5) malam.Banjir itu diduga akibat luapan Sungai Winong dan Pagertoya yang tak bisa menampung air hujan. “Daerah di sini memang langganan banjir karena letaknya rendah,” ujarnya.Dia sempat panik karena air naik dengan cepat dan arusnya cukup deras.Dia tidak bisa menyelamatkan sejumlah barang-barang. Menurut Kepala Dusun Pagertoya Rosad,banjir ini disebabkan air kiriman dari sejumlah desa di tiga kecamatan yakni Klangenan, Jamblang, dan Panguragan.
“Air meluap karena pintu air di bendungan (dam) Cibanteng di dekat pemukiman sangat kecil sehingga tidak bisa membuang air kiriman dari tiga kecamatan tersebut,” jelasnya. Pihaknya sudah meminta agar pembuangan air di bendungaan Cibanteng diperbaiki sehingga air yang masuk ke pemukiman warga bisa cepat surut. “Kalau terjadi banjir seperti ini air yang masuk ke pemukiman warga surutnya bisa berhari-hari, bahkan genangan air bisa bertahan sampai seminggu.Akibatnya warga rentan terkena berbagai penyakit,” ujar Rosad. Banjir di Dusun Pagertoya,juga disebabkan adanya bendungan karet di Sungai Winong,tidak jauh dari pemukiman setempat.“Keberadaan dam-dam di sini memang sangat bermanfaat saat musim kemarau, tapi pada musim hujan bikin sengsara karena dusun kami selalu jadi langganan banjir,”bebernya. Rosad menambahkan untuk meminimalisasi dampak banjir,pihaknya mengusulkan perbaikan gorong-gorong di sejumlah titik.
Kerusakan beberapa pintu air di sejumlah saluran yang masuk ke Dusun Pagertoya membuat banjir tak dapat dihindari. Dampak banjir akibat meluapnya Sungai Pagertoya juga dirasakan pengusaha penggilingan beras di Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, yang lokasinya tidak jauh dari tanggul sungai. “Akibat banjir ini, air masuk ke gudang dan merendam puluhan ton gabah siap giling. Selain itu, kami tidak bisa menjemur padi karena tempat untuk menjemur juga terendam air,” ujar Eno, pemilik penggilingan beras Sabar Subur di Desa Bakung Lor. (CR-4)
Post Date : 14 Mei 2010
|