BOGOR, (PR).- Ratusan rumah di empat kecamatan di Kab. Bogor rusak, 2 jembatan putus, dan 1 sekolah dasar ambruk akibat banjir bandang yang melanda daerah tersebut, Jumat malam (12/2) lalu. Sampai Minggu (14/2), Pemerintah Kabupaten Bogor terus mendistribusikan bahan makanan maupun obat-obatan yang dibutuhkan warga yang terkena banjir tersebut.
Sementara itu, warga korban banjir bandang yang rumahnya selamat dari kerusakan terlihat membersihkan sisa-sisa lumpur yang menggenangi rumah mereka.
Data yang diperoleh "PR" dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Kab. Bogor, di Kec. Cisarua tercatat empat desa yang terkena banjir bandang yakni desa Cisarua, Desa Citeko, Desa Cilember, dan Leuwimalang.
Di kecamatan ini terdapat sedikitnya 84 rumah mengalami rusak yang cukup serius. Ada di antaranya rumah yang jebol karena derasnya arus air. Kemudian, ada sekitar 200 rumah yang mengalami terendam dan terkena lumpur yang dibawa air.
Sementara itu, di Kecamatan Megamendung banjir bandang yang melanda empat desa, yaitu Desa Megamendung, Cipayung Girang, Desa Kuta dan Sukaresmi. Data yang diterima TRC Kab. Bogor, sebanyak 73 rumah tercatat rusak.
Sedangkan banjir bandang akibat Sungai Citeureup meluap mengakibatkan sedikitnya 50 rumah mengalami rusak. Kemudian, kejadian serupa juga terjadi di Desa Karang Tengah, Kec. Babakan Madang. Banjir bandang yang melanda daerah ini mengakibatkan 159 rumah mengalami rusak dan 2 jembatan yang terputus.
Koordinator TRC Kab. Bogor Budi Aksomo yang dihubungi "PR", Sabtu (13/2) mengatakan, kerusakan yang diakibatkan banjir bandang di empat kecamatan tersebut mengakibatkan ratusan rumah mengalami kerusakan.
"Hujan deras yang menguyur sejumlah tempat di Kab. Bogor pada Jumat malam benar-benar mengakibatkan terjadinya banjir bandang. Ini cukup mengejutkan," katanya.
Hujan deras yang terjadi di kawasan Puncak mengakibatkan sejumlah anak Sungai Ciliwung meluap. Misalnya, anak Sungai Cibeureum yang ada di Cisarua membuat ratusan rumah terendam dan terbawa arus.
Menurut Budi, Sampai Sabtu dini hari, petugas TRC melakukan evakuasi dan membantu warga yang terkena banjir. Selain memberikan bantuan makanan dan obat-obatan, langkah evakuasi terus dilakukan. Bahkan, tenda-tenda penampuangan sudah disiagakan.
Kondisi siaga
Meski pada Sabtu dan Minggu kondisi di daerah Cisarua dan Megamendung relatif sudah kembali normal, Budi mengatakan, pihak TRC tetap siaga. Para petugas disiagakan di daerah Puncak mengingat hujan kemungkinan akan terjadi kembali.
Sementara, di Desa Pabuaran, Kec. Sukamakur yang juga masuk kawasan Puncak, tiga ruangan kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pabuaran ambruk terkena hantaman banjir bandang. Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, karena sekolah dalam keadaan kosong.
Sedangkan di Kec. Babakan Madang, dua jembatan putus karena begitu deras dan tingginya debit air sungai Cipancar. Kejadian banjir bandang di Desa Karang Tengah dan Desa Wangon untuk kedua kalinya dalam pekan ini. Selasa (9/2) Sungai Cipancar juga meluap dan terjadi banjir bandang. (A-134)
Post Date : 15 Februari 2010
|