|
[KUPANG] Hujan lebat yang turun selama tiga hari terakhir di Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan ratusan rumah penduduk di Kelurahan Kawangu dan Mauhau terendam banjir. Demikian Wakil Bupati Sumba Timur, Gidion Mbiliyora ketika dihubungi Pembaruan per telepon selulernya di Waingapu, Senin (16/4) pagi. Dikatakan, banjir juga mengenangi ratusan hektare sawah siap panen milik petani setempat akibat ketiadaan saluran pembuangan air ke laut. Untuk itu, pihaknya telah meminta instansi teknis untuk membuat saluran pembuangan darurat secepatnya agar tanaman padi yang terendam dapat dipanen pada waktunya. Selain itu, petugas kesehatan telah diterjunkan ke lokasi bencana untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya berbagai penyakit bawaan bencana banjir tersebut. Hujan lebat selama tiga hari berturut-turut sejak Jumat (13/4) hingga Minggu (15/4), juga merendam areal persawahan di Melolo. Akibatnya, tanaman padi yang belum sempat dipanen maupun gabah yang sudah dipanen dan masih menumpuk di beberapa areal persawahan tersebut terendam genangan banjir. Bahkan, sebagian di antaranya hanyut ke laut terbawa arus banjir, katanya. Tdak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut. Keugian yang timbul akibat bencana banjir tersebut belum diketahui karena perangkat kecamatan masih melakukan pendataan. Setelah diperoleh data kerugian, barulah pemerintah memikirkan jenis bantuan yang akan disalurkan kepada warga yang mengalami bencana, katanya. Secara terpisah, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kawangu, Dominggus Kilimandu mengatakan, wilayah Kelurahan Kawangu selalu terendam banjir setiap kali turun hujan. Sudah berulang kali masyarakat mengajukan permohonan kepada Proyek Irigasi Sumba maupun Pemerintah Sumba Timur untuk dibangun saluran pembuangan, namun tidak ditanggapi. Dikatakan, kalau saluran pembuangan tidak dibuat secepatnya, dalam satu minggu ke depan, padi yang terendam akan rusak dan tidak dapat dipanen. [120] Post Date : 16 April 2007 |