GARUT, (PR).- Ratusan rumah di Desa Gandamekar, Kec. Kadungora, Kab. Garut dilanda banjir setinggi satu meter, Selasa (9/3) malam. Selain itu, longsoran tanah menimbun ruas jalan di perbatasan Kab. Garut-Kab. Bandung di Kp. Cibonteng dan empat rumah di kawasan tersebut rusak akibat terseret longsoran tanah.
Bencana tanah longsor juga terjadi di Kampung Cileles, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Selasa (9/3) dini hari saat warga terlelap tidur. Pasangan suami istri berusia lanjut, Utom (67) dan istrinya, Ny. Mariam (63) tewas tertimbun tanah longsor akibat tebing setinggi tujuh meter jebol dan menggerus bagian belakang bangunan rumah korban.
Banjir di Kadungora Kab. Garut diperkirakan terjadi pada pukul 19.00WIB saat curah hujan sedang tinggi. Karena sudah tak tertampung saluran irigasi Cipancar, air meluap dan menggenangi permukiman warga serta merendam ruas jalan. ”Akhirnya, air menggenang sampai setinggi satu meter,” kata Camat Kadungora Dadang Purwana.
Permukiman yang terendam banjir berada di RW 5 Kp. Cihuni Girang, serta di RW 3, RW 9, RW 10 Kp. Kaledong.
Bangunan kelas madrasah setempat yang berada di sisi saluran irigasi ikut ambrol karena fondasi bangunan tergerus arus sungai. Ruas jalan di sepanjang Kadungora-Leles juga terendam banjir setinggi lima puluh sentimeter.
Salah seorang korban banjir, Entin (55), mengaku air sempat setinggi satu meter di dalam rumah saat hujan deras. ”Biasanya juga enggak setinggi ini. Mungkin, karena curah hujannya tinggi, dan daerah sini memang agak cekungan jadinya air tertampung kes ini semua,” katanya.
Entin mengaku masih akan bertahan di rumahnya pada kemarin malam. ”Tetapi, anak-anak saya sudah mengungsi ke rumah tetangga yang tempatnya lebih tinggi,” ucapnya.
Bendahara Desa Gandamekar Annas Nasrudin mengatakan, selain karena curah hujan yang tinggi, sumber air yang cukup besar juga berasal dari Gunung Mandalawangi. ”Sehingga, ketinggian air di permukiman warga dan ruas jalan cukup tinggi,” ujarnya.
Selain itu, empat rumah warga yang rusak di RW 9 Kp. Kaledong diakibatkan tertimbun longsoran tanah yang dipicu curah hujan. ”Air bercampur lumpur sampai masuk ke dalam rumah warga sampai setinggi lutut orang dewasa,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, petugas bersama warga setempat masih berupaya melakukan antisipasi dampak bencana. Petugas juga membersihkan timbunan tanah yang memenuhi setengah ruas jalan di perbatasan Garut-Bandung tersebut.
Tebing longsor
Di Kota Sukabumi, longsor terjadi di Kampung Cileles, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Selasa (9/3) dini hari. Pasangan suami istri berusia lanjut, Utom (67) dan istrinya, Ny. Mariam (63) tewas tertimbun tanah longsor akibat tebing setinggi tujuh jebol dan menggerus bagian belakang bangunan rumah korban.
Korban berhasil dievakuasi warga satu jam setelah peristiwa itu terjadi. Lokasi bencana yang sangat sempit, membuat warga kesulitan mengeluarkan kedua tubuh korban dari timbunan tanah. (A-158/A-162)
Post Date : 10 Maret 2010
|