|
MUARA TEWEH-MIOL: Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah dalam dua hari terakhir mengakibatkan ratusan rumah dan puluhan desa yang berada di pinggiran daerah aliran sungai (DAS) Barito terendam banjir. Banjir akibat meluapnya DAS Barito telah merendam beberapa kawasan pemukiman padat penduduk dan kawasan ekonomi di daerah ini dengan ketinggian air antara 0,5-1 meter. Kawasan dalam kota Muara Teweh yang biasa mendapat langganan banjir diantaranya jalan Imam Bonjol dan jalan Merak, jalan Dahlia, jalan Cempaka Putih, jalan Sengaji Hilir, jalan Simpang Perwira dan kawasan perniagaan jalan Panglima Batur. "Air begitu cepat naiknya, pagi tadi banjir masih rendah kini pada siang hari sudah tinggi dan mulai merendam ruas jalan dan pemukiman penduduk," kata Mimi warga jalan Simpang Perwira Muara Teweh. Disamping itu beberapa ruas jalan seperti jalan Imam Bonjol, jalan merak dan jalan Panglima Batur sudah tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Banjir musiman bagi warga di kabupaten Barut dinilai sudah biasa sehingga bukan ancaman dan bahkan pada beberapa kawasan jalan yang terendam banjir menjadi tempat bermain anak-anak. Namun beberapa warga sudah terlihat ada yang mengungsikan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Banjir yang melanda wilayah kabupaten Barut ini dipastikan juga merendam sejumlah sekolah dasar (SD), tempat ibadah dan sejumlah bangunan pemerintah di beberapa desa dan kecamatan. Ketinggian air pada beberapa desa dan kecamatan bervariasi antara satu hingga dua meter yaitu Kecamatan Lahei, Teweh Tengah dan Kecamatan Montallat yang merupakan daerah terparah di landa banjir. Sementara itu sejumlah wilayah kawasan dan desa di wilayah kabupaten Murung Raya (Mura) yang terletak di bagian hulu sungai Barito atau utara kabupaten Barut dilaporkan ketinggian air mencapai 3 meter di kawasan terminal angkutan darat di Puruk Cahu seberang. "Terminal angkutan darat tersebut terpaksa dipindahkan ke tempat yang tidak dijangkau banjir," kata Deny Hariadi warga Puruk Cahu. Selain itu banjir yang merendam beberapa desa diantaranya desa Juking Pajang, Sumpoi, Danau Usung, dan kelurahan Beriwit. Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandara Beringin Muara Teweh Sukawardie, mengatakan banjir yang melanda daerah ini akibat tingkat curah hujan sangat tinggi dan sudah diatas batas normal. Tingkat curah hujan di kabupaten Barut sampai tanggal 28 November 2005 mencapai 377,1 milimeter (mm) sedangkan curah hujan pada periode yang sama rata-rata normal maksimum hanya 330 mm. Selain itu banjir yang melanda kabupaten Barut ini juga diperparah kiriman dari kawasan hulu DAS Barito yaitu wilayah Kabupaten Mura. (Ant/OL-1) Post Date : 28 November 2005 |