Ratusan Ribu Warga Jateng Kesulitan Air

Sumber:Suara Pembaruan - 16 September 2009
Kategori:Air Minum

[KEBUMEN] Menjelang Lebaran 2009, ratusan ribu warga di Jawa Tengah (Jateng) seperti Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, dan Kebumen mengalami kesulitan air. Dari empat daerah tersebut, Kebumen paling parah, menyusul kemudian Cilacap, Banyumas, dan Purbalingga.

Bupati Kebumen KH M Nashiruddin, di Kebumen, Selasa (15/9) membenarkan, sebagian masyarakat Kebumen yang tinggal di wilayah pegunungan karst (kapur), menjelang Lebaran ini harus berupaya mendapatkan air bersih dan bukan mempersiapkan kebutuhan Lebaran yang tinggal beberapa hari lagi.

"Kemarau panjang mengakibatkan masyarakat di wilayah pegunungan karst Kebumen mengalami krisis air bersih dan kekeringan," katanya.

Warga di daerah pegunungan itu harus berjalan kaki beberapa kilometer untuk mendapatkan air bersih dari mata air, yang ada di gua-gua di kaki pegunungan karst. Itu pun harus ditempuh dengan menyusuri daerah pegunungan yang cukup terjal. Mereka membawa ember dan jeriken serta harus antre untuk mendapatkan air bersih.

Kondisi itu terlihat di Desa Totogan, Kaligending, dan Karangsambung, Kecamatan Karangsambung. Sungai Luk Ulo yang ada di tiga desa tersebut sudah mengering. Banyak warga yang menggali dasar sungai untuk mendapatkan seember air.

"Kami tak sempat memikirkan membeli baju baru untuk Lebaran, karena kami lebih mengutamakan mencari air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," kata Pujianto (40), warga Desa Totogan. Derita ini juga dialami ribuan warga lain di Kecamatan Karanggayam, Sruweng, dan Mirit.

Terbatas

Kekeringan di sejumlah daerah di Jateng sudah berlangsung sejak Juli lalu. Keempat pemerintah kabupaten (Pemkab) sudah mengerahkan seluruh armada mobil tangki airnya untuk mengedrop air bersih ke desa-desa yang membutuhkan. Namun, karena terbatasnya dana dan armada angkutan air, distribusi air tidak bisa mencukupi kebutuhan warga.

Wakil Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menjelaskan, setiap hari jumlah warga di Cilacap yang kekurangan air terus bertambah, terutama warga di Kecamatan Kampunglaut yang berdekatan dengan Pulau Nusakambangan. Disusul kecamatan-kecamatan lain seperti Nusawungu, Adipala, Wanareja, Sidareja, dan Karangpucung.

"Warga membutuhan air setiap hari, namun mobil tangki hanya bisa datang dua minggu sekali di setiap desa yang membutuhkan, karena terbatasnya armada tangki air," katanya.

Sementara itu, di Kabupaten Banyumas, jumlah warga yang melakukan penggalian dasar sungai di daerah Kecamatan Kebasen, Patikraja, Lumbir, Gumelar, Tambak, Sumpiuh, dan Kemranjen terus bertambah pada puncak musim kemarau ini.

Warga sangat membutuhkan bantuan air bersih dari pemkab, namun mobil tangkai air tak kunjung datang. Selain sudah mengerahkan seluruh armada tangki airnya, pemkab juga mengimbau para pengusaha dan dermawan lain berpartisipasi membantu air bersih kepada masyarakat yang mengalami krisis air."Bila ada yang berminat silakan menghubungi bagian Kesra," kata Bupati Banyumas HM Mardjoko. [WMO/M-11]



Post Date : 16 September 2009