|
TEGAL - Ratusan pelanggan PDAM Kota Tegal di sebagian wilayah Kecamatan Margadana mengeluh, karena hingga saat ini harus membeli air bersih. Pasalnya, air ledeng mereka sudah cukup lama tak mengalir. Sueb, perwakilan dari Margadana menyatakan hal itu pada sosialisasi rencana kenaikkan tarif PDAM, kemarin. Direktur PDAM Hendry Purwanto mengakui, karena tekanan air kecil sehingga sama sekali tidak bisa masuk ke Margadana. Karenanya, sekitar 400 pelanggan kini dibebaskan bayar rekening. Menurut Hendry, beberapa penyebab aliran air kecil di antaranya karena ulah pelanggan yang nakal. Misalnya, ada pelanggan di Jl Blanak Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat yang mengganjal meteran memakai sedotan. Akibatnya, air yang masuk ke rumah pelanggar besar, sebaliknya yang masuk ke tetangganya kecil. Pelanggar juga luput dari pengenaan tarif besar. Tetap Ditagih Perbuatan tak terpuji lainnya juga dilakukan oleh pelanggan yang mengikir salah satu dari sepasang gigi meteran. Karena jarak gigi menjadi merenggang, maka gigi satu tak bisa memutar gigi lainnya. Akibatnya air yang didapat banyak, namun rekeningnya kecil. Sementara itu Hendro Sugito, mantan anggota DPRD Kota Tegal mengaku sudah hampir enam bulan tak mendapatkan air, namun karena ditagih, dia tetap membayar rekening bulanan. ’’Saya minta PDAM harus berani menindak orang yang mencuri air,’’ ujarnya. Sebab saat ini penyedotan air tidak hanya memakai pompa, melainkan sudah mengoperasikan jet pump yang kapasitasnya lebih besar. ’’Kalau perlu PDAM mengadakan operasi dengan melibatkan pihak ketiga, seperti PLN,’’ usul Supriyono. Hendry mengatakan, PDAM pernah melibatkan polisi dalam operasi.(aj-17) Post Date : 12 Desember 2008 |