|
Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) Tabalong saat ini benar-benar bingung, menyusul ulah sekitar 250 pelanggannya yang menunggak pembayaran. Padahal perusahaan milik daerah ini sedang giat-giatnya meminimalkan kerugian yang mereka derita. Dengan tunggakan capai Rp70 juta lebih, akhirnya PDAM Tabalong membentuk tim yang melibatkan kepolisian untuk menindak para pelanggan bandel tersebut. Selain itu ratusan pelanggan yang menunggak juga terancam ditutup, artinya PDAM akan mencabut jaringan yang ada. Menurut Direktur PDAM Tabalong Drs Abdel Fadillah, pihaknya sudah lama memberikan peringatan kepada pelanggan yang bandel tersebut, untuk melunasi tunggakan. Karena tidak ditanggapi akhirnya dibentuk tim dengan melibatkan kepolisian, untuk bisa menagih tunggakan yang sudah cukup banyak merugikan perusahaan air minum tersebut. "Sampai Juli 2005, tunggakan sudah mencapai Rp70 juta dan kondisi ini jelas merugikan PDAM. Karenanya kita bentuk tim yang melibatkan kepolisian untuk bisa menindak pelanggan tersebut," jelas Abdel, Jumat. Saat ini sudah sekitar 21 pelanggan jaringan ledingnya ditutup, sedangkan ratusan pelanggan lainnya di deadline hingga akhir Agustus 2005 ini, untuk melunasi tunggakan. Selama tunggakan belum dibayar, PDAM juga mewajibkan pelanggan untuk membayar biaya administrasi sebesar Rp2.750 per bulan. "Dari Rp70 juta yang tertunggak memang sudah sekitar Rp54 juta berhasil kita tagih melalui tim. Sisanya tetap kita beri batas waktu akhir bulan ini. Jika tidak bisa melunasi, jaringan akan kita cabut," tandas Abdel lagi. Untuk penambahan pelanggan mereka, PDAM belum bisa melakukannya karena pelanggan lama diakui Abdel tidak sepenuhnya mendapatkan pelayanan. Disamping terbatasnya jumlah air baku dan instalasi pengolahan, banyaknya jaringan pipa yang tua juga menjadi penyebab terganggunya pelayanan PDAM di beberapa wilayah. Karena itu PDAM saat ini sedang melakukan peremajaan pipa-pipa yang tua atau keropos, sehingga mengurangi tingkat kebocoran yang terjadi. mia Post Date : 08 Agustus 2005 |