Ratusan Keluarga Mulai Konsumsi Air Asin

Sumber:Suara Merdeka - 01 Juli 2006
Kategori:Air Minum
BANYUMAS - Ratusan kepala keluarga (KK) di sejumlah desa di Kecamatan Sumpiuh dan Tambak, Kabupaten Banyumas, dalam beberapa pekan terakhir ini, terpaksa mulai mengonsumsi air asin. Hal itu dilakukan, karena air sumur warga ataupun saluran irigasi yang masih mengalir terkena intrusi (resapan) air laut Samudera Indonesia (Cilacap).

Di Kecamatan Sumpiuh, ada tiga desa yang terkena resapan air laut, yakni, Desa Nusadadi, Karanggedang, dan Kelurahan Sumpiuh sendiri. Sementara itu, di Kecamatan Tambak, yakni Desa Plangkapan dan Buniayu. Dua kecamatan itu, terutama yang berada di bagian selatan dari jalan raya Purwokerto-Yogyakarta posisinya berada di bawah permukaan air laut atau daerah cekungan.

Daerah tersebut sejajar dengan dua kecamatan di wilayah Kabupaten Cilacap, yakni Nusawungu dan Binangun, yang langsung berhadapan dengan laut selatan, sehingga saat musim kemarau, air di daerah daratan berkurang.

Sejak musim kemarau datang, hampir seluruh sumur warga terintrusi air laut, sehingga mengakibatkan airnya menjadi asin. Selain asin, air sumur tersebut juga tidak jernih, sedikit berwarna kekuning-kuningan.

Airnya Keruh

Warga terpaksa menggunakan air tersebut, baik untuk memasak, mencuci, dan mandi, maupun keperluan sehari-hari. Sebab, untuk mencari air bersih, harus pergi keluar desa, terutama desa yang berada di seberang utara jalan utama Purwokerto-Yogyakarta.

Rasimin (35), warga Desa Nusadadi, mengungkapkan, warga terpaksa menggunakan air asin yang masuk ke sumur mereka, karena tidak ada alternatif lain. Untuk mencari air yang relatif jernih dan tak berasa, harus mencari keluar desa di bagian utara.

"Saat kemarau seperti ini, warga sudah biasa mengonsumsi air asin. Rasanya memang tidak enak, tapi karena tidak ada pilihan lain, ya terpaksa tetap digunakan," terangnya, kemarin.

Mengonsumsi air asin, kata dia, akhirnya menjadi kebiasaan. Saat digunakan untuk memasak memang terasa sekali, karena sudah bercampur dengan makanan. Namun, saat digunakan untuk air minum, terasa asin seperti air garam.

Camat Sumpiuh, Ari Yusminto Fauzi, mengatakan, permohonan pengiriman bantuan air bersih sudah disampaikan ke Bagian Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak) PBP, dua hari kemarin.

"Permohonan tersebut untuk warga Desa Nusadadi, Karanggedang, dan Sumpiuh sendiri, yang sumur-sumurnya terkena intrusi air laut. Sumur itu airnya juga ada yang keruh dan rasanya asin," kata Ari. (G22-42h)

Post Date : 01 Juli 2006