SUKOHARJO- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukoharjo selama satu jam lebih, Sabtu (8/3) mengakibatkan 11 desa di Kecamatan Tawangsari, Bulu dan Weru kebanjiran. Air meluap menggenangi ratusan rumah dan ratusan hektare sawah di tiga kecamatan di sisi selatan Sukoharjo itu setelah tanggul Sungai Dengkeng dan Sungai Kedawung jebol.
Satu rumah milik Suparno (35), warga Dusun Gunung Wahyu RT 2 RW 6, Desa Ponowaren, Tawangsari, roboh tertimpa pohon dan 20 rumah lainnya rusak. Di dusun itu, hujan deras yang mengguyur disertai angin puting beliung. Sementara di Bulu, limpahan air menyebabkan bukit di Dusun Pencil RT 1 RW 9, Desa Gentan, longsor dan menimpa rumah milik Sular, Parwo, Ngadimin dan Wiji. Seorang penduduk, Sanem, luka parah akibat tertimpa bangunan rumah. Sejumlah warga menuturkan, hujan deras mengguyur kawasan selama satu jam lebih. ”Hujan mulai pukul 16.00. Deras sekali, Mas. Tapi kalau di sini tidak disertai angin,” kata Tugiyatno, warga Tawangsari.
Hujan baru reda sekitar pukul 17.30. Setelah itu, air dari Sungai Kedawung meluap, membanjiri rumah warga. Di beberapa titik, ketinggian air bahkan mencapai satu meter. Jalan utama dari Sukoharjo menuju Tawangsari, Weru dan Polokarto sempat terputus karena tingginya genangan air. Warga menutup jalan dengan bambu dan meminta pengguna kendaraan roda dua dan roda empat dari arah Sukoharjo melewati jalan kecil di tengah sawah sebagai alternatif.
”Nggak bisa lewat, Mas. Airnya setinggi paha orang dewasa,” kata salah satu penduduk yang ikut mengatur arus lalu lintas. Namun jalan alternatif untuk bisa sampai ke wilayah kota kecamatan Tawangsari itu juga tak bebas genangan air. Di sejumlah titik, ketinggiannya mencapai betis orang dewasa.
Kondisi jalan yang berlubang-lubang juga mengakibatkan beberapa sepeda motor macet, terperosok dan mesin ngadat. Pengendara terpaksa menuntun kendaraannya menuju lokasi yang bebas air. ”Biasanya kalau hujan deras di sini memang banjir. Tapi airnya tidak sampai masuk rumah. Tapi kali ini banjirnya parah sekali,” ujar Arsyad, warga Desa Tegalrejo sembari membuang air yang menggenangi rumahnya dengan ember. Hingga pukul 20.00, air masih menggenangi sejumlah titik di jalan utama Tawangsari. Meski demikian, lalu lintas masuk maupun keluar wilayah tersebut sudah lancar.
Beberapa dusun di Tawangsari yang didatangi Suara Merdeka, yang sebelumnya tergenang air, juga mulai surut. Camat Tawangsari Aryadi Setyanto mengatakan, sawah yang terendam air akibat banjir tersebut tak kurang dari 200 hektare. ”Jumlah rumah yang terkena luapan air sekitar 135 rumah,” katanya. Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Wakil Komandan SAR Sukoharjo Sri Jaka Waluyo menambahkan, personel SAR sudah diterjunkan ke lokasi-lokasi bencana untuk membantu penanganan korban. ”Kami juga sudah menyiagakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan di markas. Yang jelas, kami stand by di lokasi agar bisa mengantisipasi jika masih terjadi bencana susulan. Sejauh ini, situasi sudah relatif terkendali,” katanya. (H44-60)
Post Date : 09 Maret 2008
|