Jakarta, Kompas - Gedung puskesmas di Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, dibangun bersebelahan dengan lokasi pembuangan sementara sampah. Sepanjang hari di sekitar lokasi menyebar bau tidak sedap, terutama di gedung puskesmas yang terletak di Jalan Galur Sari Timur itu.
Lurah Utan Kayu Selatan Sri Ratnawati saat ditemui wartawan di ruang kerjanya mengatakan, sejak tahun 2006 ia sudah sering mengusulkan kepada rapat paripurna kecamatan agar masalah ini dituntaskan. ”Yang ada di situ lebih dulu adalah LPS (lokasi pembuangan sementara) sampah, baru dibangun puskesmas. Pertanyaannya, mengapa puskesmas dibangun bersebelahan dengan LPS. Nah, yang bisa menjawab pertanyaan ini adalah dinas kesehatan provinsi. Saya cuma lurah dan saya menjadi lurah di sini, puskesmas dan LPS itu sudah tinggal bersebelahan,” tutur Sri, Senin (22/3).
Ia mengusulkan agar puskesmas sebaiknya dipindahkan sebab yang lebih dulu ada di tempat tersebut adalah LPS. ”Saya sudah sampaikan usulan ini berulang kali di rapat paripurna, tetapi belum ada tindak lanjutnya,” kata Sri.
Camat Matraman Ari Sonjaya, yang dihubungi terpisah kemarin, mengatakan, masalah ini sedang dikaji. ”Apakah posisi tidak berubah, cukup diubah teknologi dan desain lokasi atau bangunannya saja, atau salah satu dipindahkan, kita tunggu jawaban konsultannya,” ucapnya.
Ari sendiri lebih suka pilihan pertama, yaitu mengubah teknologi yang ramah lingkungan tanpa memindahkan salah satu di antaranya. ”Susah mencari lokasi baru LPS. Warga mana yang mau permukimannya dekat dengan LPS baru? Kalau puskesmasnya yang dipindah, nanti warga protes, kok puskesmasnya yang dipindah? LPS-nya seharusnya yang dipindah karena terletak di tepi jalan beraspal yang sudah rapi,” tutur Ari.
Menurut dia, kalaupun dipindah, sebaiknya LPS dipindah ke belakang, bertukar tempat dengan rumah dinas lurah yang berlokasi di belakang.
Sehari 50 ton sampah
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur Unu Nurdin yang dihubungi menjelaskan, setiap hari, dari LPS itu diangkut 50 ton sampah rumah tangga. Tumpukan sampah tersebut berasal dari dua kelurahan, yaitu Kelurahan Utan Kayu Selatan dan Kelurahan Utan Kayu Utara.
Menurut Wakil Lurah Utan Kayu Selatan Nugraha Haryadi, kedua kelurahan itu dulunya cuma satu kelurahan, Kelurahan Utan Kayu. Setelah kelurahan dipecah menjadi dua, LPS-nya masih tetap sama dan hanya satu.
Nugraha mengatakan, dari 14 RW yang ada di Kelurahan Utan Kayu Selatan, 12 RW di antaranya membuang sampah di LPS Jalan Galur Sari.
Setiap RW memiliki tiga gerobak. Jadi, ada 36 gerobak dari Kelurahan Utan Kayu Selatan yang membuang sampah di LPS itu setiap hari. (WIN)
Post Date : 23 Maret 2010
|