|
Jakarta, kompas - Dinas Kebersihan DKI Jakarta mulai menyosialisasikan penggunaan kantong plastik ramah lingkungan untuk dipakai di pusat-pusat perbelanjaan. Upaya itu dilakukan agar bisa mengurangi jumlah sampah anorganik di wilayah Jakarta yang kian meningkat. Penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan cukup tinggi. Padahal, sampah plastik ini sulit ditangani dan bisa jadi masalah besar untuk pembuangan sampah dengan sistem sanitary landfill, kata Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Iskandar Manik dalam acara sosialisasi pengelolaan kebersihan kepada para produsen dan konsumen plastik, Kamis (22/12). Dari total produksi sampah DKI yang mencapai 6.000 ton per hari, komposisi sampah organik sebesar 55,37 persen dan anorganik 44,63 persen. Padahal, pada tahun 1996 komposisi sampah organik sebanyak 65,05 persen dan anorganik 34,95 persen. Karena belum ada aturan hukumnya, penggunaan kantong plastik ramah lingkungan di pusat-pusat perbelanjaan itu baru sebatas imbauan. Namun, ajakan itu akan terus ditingkatkan. Termasuk juga meminta pusat perbelanjaan memutar VCD yang disiapkan Dinas Kebersihan DKI soal pemilahan sampah organik dan anorganik sebagai salah satu upaya menumbuhkan kepedulian penanganan sampah. Erliza Noor, dosen IPB, mengatakan, kantong plastik ramah lingkungan dibuat dengan tambahan pati dari jagung, singkong, atau kentang yang mudah diuraikan. Namun, harganya dua sampai 10 kali lebih mahal dari plastik konvensional karena produksinya masih terbatas. (ELN) Post Date : 23 Desember 2005 |