|
BREBES - Hujan deras yang menguyur wilayah pantura Kabupaten Brebes, menyebabkan puluhan rumah warga di empat desa terendam banjir, Minggu (22/1). Empat desa di dua kecamatan itu di antaranya, Desa Luwungbata, Mundu, Tanjung (Kecamatan Tanjung) dan Desa Kluwut Kecamatan Bulakamba. Hingga kemarin siang, banjir mulai surut dan warga terlihat membersihkan rumah yang terendam air. Di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, banjir sedikitnya menggenangi 30 rumah warga. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa hingga satu meter. Banjir di desa itu terjadi akibat tanggul Sungai Kluwut Jebol akibat tak mampu mehanan debit air sungai yang meluap. Tingginya curah hujan membuat sungai meluap hingga menyebabkan tanggul jebol. Selain puluhan rumah, banjir juga merendam jalan desa sehingga aktivitas warga menjadi terganggu. Sementara di Desa Luwungbata, Mundu dan Tanjung, banjir terjadi akibat tanggul Sungai Ciapit di Desa Luwungbata yang jebol beberapa waktu lalu belum diperbaiki. Akibatnya, saat hujan deras dan air sungai meluap, banjir mengenangi puluhan rumah warga. Tak hanya rumah, puluhan hektare sawah juga terendam air, sehingga menyebabkan tanaman rusak. Edi (34), salah seorang warga Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba menuturkan, air mulai mengenangi pemukiman warga Minggu dini hari. Itu setelah desanya diguyur hujan deras selama beberapa jam dan tanggul Sungai Kluwut jebol. ”Ketinggian airnya mencapai satu meter, tapi kini sudah mulai surut,” katanya. Tokoh Masyarakat Desa Luwungbata, Kecamatan Tanjung, Rusnalim mengatakan, air yang merendam desanya mencapai satu meter. Sedangkan di dua desa tatangga, air hanya setinggi lutut orang dewasa. Di Desa Mundu, air menggenangi area persawahan, sehingga petani terancam gagal panen. ”Banjir kali ini tidak sebesar sebelumnya, tapi kami khawatir banjir akan terus terjadi bila tanggul yang jebol tidak secepatnya diperbaiki,” ujarnya. Seperti diberitakan Suara Merdeka sebelumnya, ribuan rumah warga di lima kecamatan, yakni Kecamatan Brebes, Tanjung, Losari, Kersana dan Banjarharjo terendam banjir dengan ketinggian 1 hingga 1,5 meter pada 31 Desember 2011 lalu. Banjir terjadi akibat beberapa titik tanggul di Sungai Ciapit, Kabuyutan dan Babakan jebol, setelah hujan terus-menerus mengguyur wilayah pantura Brebes. Bupati Brebes, H Agung Widyantoro SH MSi mengatakan, dari lima titik tanggul sungai yang jebol, baru tiga yang diperbaiki. Yaitu, tanggul Sungai di Tanjung, Sengon dan Kecipir. Dua tanggul lainnya yang segera menyusul diperbaiki adalah di Sungai di Prapag dan Luwungbata. ”Keterlambatan perbaikan tanggul-tanggul yang jebol itu karena masalah kewenangan, dan sistem penganggaran,” terangnya. (H38-48) Post Date : 24 Januari 2012 |