|
TEGAL - Akibat hujan lebat selama tiga jam, beberapa wilayah di Kota Tegal terendam banjir, Selasa (5/4). Selain menggenangi sejumlah ruas jalan raya dan jalan kampung, air hujan juga menggenangi puluhan rumah warga di Kelurahan Mintarageng, Kecamatan Tegal Timur. Berdasarkan pantauan, hujan lebat berlangsung pukul 15.00 - 18.00. Karena curah hujan tinggi, beberapa saluran air tak mampu menampung derasnya aliran. Air meluap ke jalan desa, dan sebagian menggenangi rumah penduduk. Rumah yang terendam pada umumnya berada di saluran irigasi dengan lantai rendah. Namun sekitar dua jam kemudian air surut. Sejumlah warga ketika ditemui mengatakan, banjir kali ini tak seperti biasa, sebab ketinggian air yang menggenangi rumah penduduk mencapai 15 cm. Meski berlangsung cepat, beberapa warga terpaksa harus mengepel lantai karena kemasukan lumpur. Warga berharap Pemkot menormalisasi keberadaan saluran drainase. ''Meski banjir hanya sebentar, perabotan rumah tangga seperti karpet, kasur, meja dan kursi ikut terendam. Karena itu, saya terpaksa harus mengepel dan membersihkan perabot yang terendam banjir," ujar Siti (30), warga Kelurahan Mintaragen. Pelebaran Drainase Sementara itu, banjir juga menggenangi jalur pantura, tepatnya di dekat Polresta Tegal. Meski demikian, arus lalu lintas tetap berjalan normal. Sebab, ketinggian air kurang dari 15 cm. Selain itu, kondisi tersebut juga terjadi di Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan. Di wilayah itu, banjir menggenangi jalan kampung, tepatnya di Jalan Cenderawasih, depan Kantor Perwakilan Suara Merdeka, dengan ketinggian air mencapai 20 cm. Kepala Kantor Informasi dan Kehumasan (KIK) Kota Tegal, Drs Chairul Huda mengatakan, Pemkot sebenarnya telah berupaya melakukan antisipasi agar bencana itu tidak terus terjadi. Di antaranya dengan upaya pelebaran saluran drainase. Menurutnya, selain disebabkan curah hujan yang cukup tinggi, banjir juga disebabkan air laut pasang. Kondisi demikian mengakibatkan air hujan tidak dapat mengalir ke laut, sehingga terjadi genangan di beberapa wilayah. (H17-52d) Post Date : 06 April 2006 |