SRAGEN – Puluhan rumah dan dua Sekolah Dasar (SD) di tiga desa di Kecamatan Tanon, Sragen, masing-masing Desa Jono, Padas, dan Kecik, terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur Sragen sejak dini hari kemarin.
Warga di tiga desa tersebut terpaksa harus mengungsi ke rumah saudara yang lebih aman. Berdasarkan pantauan kemarin, genangan air hujan setinggi lutut hingga perut orang dewasa terlihat merendam puluhan rumah warga. Selain harus mengungsi, sejumlah warga yang rumahnya terendam juga nyaris kelaparan lantaran tidak memiliki makanan.Pasalnya ruang dapur mereka tidak luput dari terjangan banjir sehingga tidak dapat digunakan untuk memasak.
“Sejak pagi kami belum makan lantaran dapur tidak bisa digunakan karena terendam. Terpaksa kami beli makanan di luar desa,”kata Syukur,64,Warga Dukuh Margorejo,Desa Jono kepada wartawan kemarin sore. Syukur mengungkapkan, genangan air mulai masuk ke rumah sejak pukul 02.00 dini hari lantaran hujan yang mengguyur sejak Sabtu (30/4) sore hari tak kunjung reda.
Hal itu mengakibatkan air sungai yang berada di pinggir desa meluap dan masuk ke pekarangan dan rumah warga. Ratno,26, warga Dukuh Cengklik, Desa Jono mengatakan, sedikitnya enam kepala keluarga di dukuhnya terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangga yang lebih aman karena rumahnya terendam banjir.
“Ada yang sudah mengungsi. Warga juga saat ini waspada takut sewaktu-waktu air makin meninggi,”ujarnya. Ratno menambahkan,meski banjir sudah menggenangi rumah warga, sampai sore kemarin, pihak desa dan kecamatan sama sekali belum mengecek ke lokasi untuk memantau keselamatan warga. Hingga kemarin sore sekitar pukul 18.00 WIB hujan deras masih terus mengguyur sejumlah wilayah di Sragen.
Sementara itu,Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Sragen Wangsit Sukono mengaku belum mendapat laporan terkait luapan banjir yang melanda puluhan rumah warga di Kecamatan Tanon. Meski demikian, pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan Tim SAR dan dinas – dinas terkait untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan menyusul hujan yang terus mengguyur.
“Saat ini kita terus koordinasi dengan SAR termasuk Balai Besar Bengawan Solo. Jika sewaktu-waktu pintu air di Waduk Gajah Mungkur dibuka, kami pasti akan diberitahu,” ujarnya kemarin. Dia juga meminta warga di lima kecamatan di Sragen waspada terhadap kemungkinan ancaman musibah longsor seiring cuaca ekstrem dan hujan yang turun. Kelima wilayah tersebut adalah Kecamatan Gesi,Tangen, Sambirejo, Plupuh, dan Tanon. farid firdaus
Post Date : 02 Mei 2011
|