MAROS (SINDO) – Puluhan rumah warga di Dusun Tamaruna,Desa Mandai,Kec Mandai,Kab Maros, terendam banjir kemarin.Banjir ini diduga akibat besarnya debit air kiriman dari proyek perluasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
Beberapa rumah penduduk di dusun tersebut terendam banjir. Warga pun mengalami kesulitan menyelamatkan alat rumah tangganya, seperti kursi,lemari,tempat tidur,alat elektronik. Kepala Desa Mandai Rabanur mengatakan, selama musim hujan tahun ini, warga Dusun Tamarunna, Desa Baji Mangai, dihantui kecemasan akibat derasnya air kiriman yang masuk ke permukiman warga.
“Kalau hujan turun,warga pasti cemas karena air kiriman masuk ke permukiman penduduk bagaikan lahar yang turun dari lereng gunung karena begitu cepat dan masuk ke rumah warga,”kata dia. Banjir yang melanda warga dusun tersebut baru terjadi tahun ini sehingga warga menduga penyebabnya proyek Bandara Sultan Hasanuddin.“Saluran pembuangan air dari permukiman penduduk tidak dapat mengalir lancar akibat adanya pembangunan proyek bandara,” ungkapnya.
Menurut Rabanur, sebelum dilakukan proyek perluasan Bandara Sultan Hasanuddin, Desa Mandai tak pernah terkena banjir, walaupun daerah ini diguyur hujan deras dalam waktu yang lama. Sebab guyuran air hujan dengan cepat mengalir ke beberapa saluran air/drainase yang menghubungan ke beberapa sugai yang ada didaerahnya.Namun kondisi saat ini berbeda.
Karena sebentar saja diguyur hujan daerah ini langsung terjadi banjir.Karena air yang tiba langsung menggenang, lantaran saluran air tersumbat urugan tanah proyek. Meski masalah ini ditindaklanjuti dengan mengirim surat ke Bupati Maros, DPRD, Polresta dan instansi lainnya,warga tetap berharap pihak PT Angkasa Pura (AP) I Makassar dapat mencari solusi masalah tersebut.
“Kalau hujan mereka tidak dapat beraktivitas karena alat-alat rumah tangga harus diamankan ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam air,”ujarnya. Sementara itu, Kapolsekta Mandai AKP Abd Rasid mengakui adanya surat dari Kepala Desa Mandai mengenai banjir yang merendam rumah penduduk.
“Pengaduan ini telah kami tindak lanjuti dengan meninjau langsung lokasi yang terendam banjir. Masalah tersebut harus segera dicari titik temunya agar warga tidak terusmenerus menjadi korban akibat genangan air hujan yang masuk ke rumah,”tutur Kapolsek. (najmi s limonu)
Post Date : 30 September 2010
|