|
SUKABUMI, (PR).- Puluhan rumah warga dan satu musala di Cikole Dalam, Kel. Cikole, Kec. Cikole Kota Sukabumi, terendam luapan air Sungai Cikole, Senin (14/4). Walaupun tidak menimbulkan korban jiwa, sebelas rumah warga dinyatakan dalam kondisi parah. Hampir seluruh perabot rumah tangga hancur karena terendam air Sungai Cikole setinggi dada orang dewasa. Bahkan, beberapa perabot rumah tangga hanyut tersapu air banjir. Banjir di Cikole Dalam itu, merupakan peristiwa keenam dan paling parah. Wali Kota Sukabumi, H. Mokh. Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si. dan belasan pejabat Pemkot Sukabumi langsung meninjau lokasi banjir. "Banjir hari ini merupakan peristiwa yang paling besar. Sebelas rumah warga kini kondisinya parah. Hampir seluruh perabot rumah tangga warga hancur karena terendam air sungai," kata warga Cikole Dalam, Ukar. Menurut Ukar, kiriman air sungai Cikole merupakan imbas dari pembangunan gorong-gorong pembuangan limbah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin yang menembus Sungai Cikole. Warga sudah beberapa kali meminta baik pihak rumah sakit maupun Pemkot Sukabumi untuk memerhatikan pembangunan gorong-gorong yang berada di pemukiman warga. "Namun, kenyataannya pembangunan pembuangan limbah rumah sakit malah menimbulkan masalah warga di sini. Akibatnya, sudah keenam kalinya bencana banjir menerjang warga. Yang lebih parah, limbah air rumah sakit meredam rumah kami. Bencana ini disebabkan pembangunan gorong-gorong rumah sakit yang tidak melihat kondisi perumahan warga Cikole Dalam," katanya. Sementara itu, rumah warga yang teremdam air yang tercampur limbah rumah sakit terdiri atas, rumah Ajid, Sawir, Kiki, Ros, Tuti, Linda, Nandang, Marko, Najwir, dan Sutisna. Sedangkan musala milik warga rusak berat karena hampir seluruh lantai dalam kondisi retak. Sedangkan rumah warga lainnya, hanya terendam hingga sepaha orang dewasa. Masing-masing milik Nenti, Iis, Lala, Kokom, Tita, Ecin, Tati, Nanang, dan Neti. Namun, hingga kini seluruh warga masih belum dievakuasi. Manager PLN Kota Sukabumi, Setiabudi Suhud mengungkapkan siap menerima warga untuk mengungsi sementara di gedung PLN. Wali Kota Sukabumi, H. Mokh. Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si. saat mengunjungi lokasi bencana banjir membantah bila banjir menyergap warga Cikole Dalam disebabkan pembangunan gorong-gorong RSUD Syamsudin. Justru kehadiran pembangunan gorong-gorong, merupakan upaya untuk meminimalisasi bencana banjir di Cikole Dalam. "Ini bukan disebabkan pembangunan gorong-gorong," katanya. (A-162) Post Date : 15 April 2008 |