|
UNGARAN- Hujan deras yang turun sejak siang kemarin mengakibatkan sedikitnya 50 rumah warga di Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, terendam banjir. Kondisi terparah terjadi di Perum Cemara Permai RT 11 RW VI. Di perumahan itu 25 keluarga terjebak banjir setinggi dada orang dewasa atau 1,5 meter sejak pukul 17.30. Meski Tim SAR, Ungaran Rescue, dan pasukan Dalmas Polres Semarang turun ke lokasi pukul 17.45, sejumlah warga Cemara Permai, khususnya bapak-bapak enggan dievakuasi. Sementara ibu-ibu dan anak-anak diungsikan ke perumahan yang aman dan tak jauh dari lokasi banjir. ’’Seperti tahun lalu, banjir juga setinggi dada orang dewasa. Namun saat ini puluhan orang memilih menunggu air surut di rumah Pak Fauzi di lantai II,’’ kata Marni (29), warga Perum Cemara Permai yang tidak bisa pulang hingga pukul 18.30. Wanita itu baru saja pulang bekerja dari Ungaran Sari Garmen. Sesekali Marni berkomunikasi melalui telpon seluler dengan suaminya yang memilih menunggu di lantai II salah satu rumah warga tersebut. Anaknya yang berusia dua tahun dititipkan ke sanak keluarga. ’’Tanggul sungai di sisi timur perumahan ini jebol. Karena arus sungai deras, banjir meluber ke rumah-rumah. Tahun lalu tanggul bagian barat yang jebol,’’ terang Marni dengan air mata berlinang. Barang-barang elektronik seperti televisi, DVD player, kulkas, tape recorder, tempat tidur dan perabotan berharga lainnya terendam banjir. Diprediksi, kerugian warga Perum Cemara Permai mencapai ratusan juta rupiah. Mengungsi Banjir juga merusak padi yang mulai menguning di sekitar lokasi. Lina (27), warga lainnya, mengatakan luapan air sungai dikarenakan gorong-gorong di Kebon Polo mengecil. ’’Saya tadi keluar rumah sore dan ketika mau pulang pukul 17.00 sudah tidak bisa lewat. Terpaksa mengungsi. Banjir besar sudah dua kali ini sejak saya di sini dua setengah tahun lalu,’’ ungkapnya. Meski sejumlah pemilik rumah tidak bersedia dievakuasi, pasukan Dalmas di bawah pimpinan Wakapolres Semarang Kompol Budi Setyawan SIK tetap memantau situasi di tempat kejadian. Di samping itu Tim SAR juga menyiapkan tali besar untuk memandu warga yang ingin keluar dari banjir. Semalam, banjir sudah menyurut di sejumlah wilayah di Susukan. Warga berharap saluran air penyebab banjir diperhatikan oleh Pemkab Semarang. Sebab, pihak pengembang perumahan seolah tidak bertanggung jawab. Selain di Perum Cemara Permai, sekitar 30 rumah di Kampung Pulosari, Susukan, tak jauh dari Vihara Gunung Kalong, juga terendam air bah. Hal ini terjadi saat hujan deras pukul 17.30. (H14-60) Post Date : 30 Januari 2009 |