Palu, Kompas - Hujan deras beberapa hari ini menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah. Di Kabupaten Donggala, banjir merendam tiga desa di Kecamatan Banawa, sedangkan banjir di Kabupaten Parigi Moutong melanda Kecamatan Torue dan Balinggi.
Banjir menyebabkan puluhan rumah rusak dan ratusan lainnya terendam. Selain itu, sejumlah jalan dan jembatan desa rusak tergerus air. Kendati air mulai surut, warga tetap siaga karena hujan masih terus berlangsung.
Di Parigi Moutong, air mulai meluap di Torue dan Balinggi sejak Rabu malam dan terus meluap hingga Kamis (22/7) malam. Luapan air yang kian besar merendam ratusan rumah warga di dua kecamatan itu. Bahkan, tiga jembatan ambrol.
Jembatan yang putus berada di jalur trans-Sulawesi yang padat lalu lintas dan menghubungkan Makassar-Palu, Makassar Gorontalo, hingga Manado. Selain itu, jembatan tersebut juga menjadi jalan penghubung antara Palu dan beberapa kabupaten lain, seperti Poso, Morowali, Tojo Unauna, dan Banggai.
Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Parigi Moutong Sa’adon Lawira yang dihubungi hari Jumat (23/7) mengatakan, sesaat setelah kejadian, pihaknya langsung mengirim perahu karet ke wilayah-wilayah terendam. Ia pun menurunkan tim Taruna Siaga Bencana berikut bantuan.
”Kami dari pemerintah, termasuk pihak Dewan, sudah meninjau ke lokasi untuk mendata kerusakan dan kerugian. Pihak Dewan juga sudah meminta kepada dinas pekerjaan umum provinsi untuk segera melakukan penanganan darurat jembatan yang rusak. Untuk sementara kami belum bisa menyebut berapa jumlah kerugian karena masih terus didata. (ren)
Post Date : 24 Juli 2010
|
