[PURWOKERTO] Puluhan ribu keluarga di wilayah eks Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) yang tersebar di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, dan Purwokerto, kini menderita kekurangan air bersih.
Di Kabupaten Purbalingga, krisis air melanda 47 desa di tujuh kecamatan, yakni Bobotsari (tiga desa), Bojongsari (tiga desa), Kejobong (13 desa), Bukateja (satu desa), Kaligondang (10 desa) Pengadegan (sembilan desa), dan Karanganyar (delapan desa).
"Kami akan mengirimkan bantuan air bersih itu mulai pekan depan, terutama untuk Desa Slinga dan Arenan (Kecamatan Kaligondang), Desa Pangepon (Kecamatan Kejobong), yang kondisinya sudah cukup parah," kata Kepala Bagian Hubungan Pelanggan PDAM Purbalingga Titin Kusriati di Purbalingga, Rabu (15/7).
Kendala yang dihadapi, terbatasnya armada tangki air yang hanya memiliki empat unit. Sehingga butuh waktu yang cukup lama untuk bisa menyebarkan bantuan air tersebut ke seluruh desa yang membutuhkan. PDAM minta bantuan tambahan armada tangki ke Pemkab Purbalingga, Dinas Kebakaran DPU, serta Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) III Banyumas-Pekalongan di Purwokerto.
Di kantor Bakorwil, sudah ada laporan yang menyebutkan, warga di wilayah Banyumas yang mengalami krisis air mencapai 49.000 keluarga. Dari wilayah Pekalongan, laporan krisis air tersebut belum masuk. Biasanya, jumlahnya lebih banyak dari Banyumas.
Di Kabupaten Banjarnegara, sebanyak 46 desa di 10 kecamatan berpotensi mengalami kekeringan. Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Banjarnegara Wahyono menjelaskan, beberapa desa sudah mulai mengajukan bantuan air bersih melalui kecamatan.
Menggali Sungai
Di Kabupaten Banyumas, warga mulai banyak yang menggali dasar sungai yang kering untuk memperoleh air. Caranya dengan menggali dasar sungai dan membuat sumur-sumur kecil. Bila air sudah keluar, dibiarkan mengendap sampai air terlihat bersih dan jernih. Setelah itu, baru diambil dengan ember.
Tidak hanya di Jawa Tengah, krisis air bersih juga dirasakan masyarakat di Desa Lau Mulgap dan Desa Timbang Lawan, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Masyarakat terpaksa membeli air untuk dapat memenuhi kebutuhan di rumah.
"Kejadian ini sudah berjalan hampir dua bulan. Sampai saat ini, belum ada perhatian dari pemerintah untuk membantu masyarakat sini," ujar seorang warga, Budi Ginting kepada SP saat ditemui di rumahnya di Desa Lau Mulgap, Kecamatan Namorambe, Kabupten Deli Serdang. [WMO/ AHS/151/143/148/149/142]
Post Date : 16 Juli 2009
|