|
BANDUNG - Hujan deras yang turun di kawasan Bandung Raya selama dua hari berturut-turut (Sabtu-Minggu) telah merendam puluhan ribu rumah dan mengakibatkan ratusan ribu jiwa mengungsi. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Pembaruan, terdapat beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung yang menderita paling parah, antara lain Kecamatan Bale Endah dan Kecamatan Dayeuh Kolot. Tono, Petugas Satpol Pamong Praja (PP) yang dihubungi Pembaruan, Senin (21/2) mengatakan setidaknya 1.755 KK, 9.459 jiwa, 1.335 rumah, 3 Sekolah Dasar (SD), 8 Masjid dan 7 Hektar sawah di Kelurahan Andir Kecamatan Bale Endah terendam. Air hujan juga merendam, setidaknya 729 KK, 729 rumah, 1 SD dan 1 masjid di Kelurahan Bale Endah mengharuskan 2.170 jiwa warga mengungsi. Sementara itu di desa Rancamanyar terdapat 119 KK, 81 rumah terendam dan 375 warga mengungsi. Di Desa Bojong Malaka, 314 KK dengan 276 yang menghuni 276 rumah juga harus mengungsi. 50.000 Rumah Kasi Informasi dan Perhumasan Dayeuhkolot, Incen mengatakan untuk saat ini setidaknya 50 Rukun Warga (RW) di Dayeuh Kolot terendam air setinggi 1,5 m - 3 Meter. Desa yang paling parah menderita akibat banjir ini adalah Dayeuhkolot, Citereup, Cangkuang Wetan dan Pasawahan. Akibatnya 50.000 rumah terendam dan 20.000 warga harus meninggalkan rumahnya dan mengungsi karena air sudah sangat tinggi. "Banjir ini disebabkan oleh hujan yang terus-menerus mengguyur Bandung sejak Sabtu kemarin. Airnya sangat tinggi, lebih parah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika hari Senin ini tidak ada hujan, maka diperkirakan air akan surut minggu depan. Ttapi jika ada hujan maka waktu surut akan lebih lama lagi," ujarnya. Sementara ini menurutnya sudah ada bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) berupa lima buah perahu dan satu perahu dari Lanud Husein untuk keperluan evakuasi. "Perahu untuk evakuasi warga memang sudah ada, namun jumlahnya sangat kurang. Kami membutuhkan setidaknya 20 perahu, kini masih ada 5000 warga yang belum di evakuasi," tuturnya. Incen menambahkan saat ini terdapat 40 KK yang mengungsi di kecamatan dan 50 KK yang mengungsi ke rumah-rumah penduduk. "Sementara ini kami belum selesai mendata jumlah pengungsi dan jumlah kerugian secara total. Jika hujan terus-menerus turun maka dipastikan jumlahnya akan terus bertambah," katanya. (ADI/150) Post Date : 21 Februari 2005 |