SEKITAR 35 ribu masyarakat Kota Medan hingga saat ini masih belum memperoleh air bersih untuk keperluan sehari-hari. Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Operasional Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Medan, Tengku Fahmi Johan kepada Jurnal Nasional, Minggu (9/8).
Menurutnya, masih tingginya angka masyarakat yang belum menikmati air bersih tersebut, disebabkan beberapa faktor yakni semakin menipisnya sumber mata air akibat penebangan hutan secara liar, minimnya dana untuk melakukan pembuatan instalasi baru dalam pengelolaan air minum, dan masih kurang sadarnya masyarakat betapa pentingnya air bersih bagi kesehatan.
"Masyarakat Medan sekitarnya masih banyak menggunakan cara lama yakni membuat sumur bor sendiri tanpa mengetahui isi kandungan zat kimia di dalamnya," ungkapnya.
Fahmi mengatakan, untuk menarik masyarakat agar mengonsumsi air yang telah diolah PDAM Tirtanadi Medan, perlu dilakukan sosialisasi dan penyuluhan bagaimana mengetahui air yang bisa diminum, dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan air yang berbahaya dan sama sekali tidak dapat dikonsumsi baik untuk mandi, mencuci bahkan diminum.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat kota Medan yang masih belum menjadi pelanggan, maka pihaknya saat ini tengah mengajukan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut), anggaran pembuatan instalasi pengolahan air minum.
Anggaran senilai Rp55 miliar tersebut rencananya akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat kota Medan. Pelaksanaan proyek tersebut rencananya akan dilakukan pada tahun 2010 mendatang.
Fahmi juga mengatakan, saat ini telah dilakukan penghitungan Ditel Enginering Disain (DED). Diharapkan, jika pengajuan anggaran ini disetujui Pemprov dan DPRD Sumut, maka bisa diperoleh penambahan debit air sebesar 500 liter/detiknya, agar perusahaan pengolahan air minum milik daerah Sumut itu bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh air bersih.
Fahmi menjelaskan, debit air yang diprodukuksi PDAM Tirtanadi Medan saat ini sebesar 5.200 liter/detik. Dari 5.200 liter/detik debit air itu, 620 liter/detik terdapat pada 24 mata air di daerah Sibolangit. Sedangkan sisanya terdapat di Sunggal yakni debit air yang diperoleh sebesar 1.800 liter/detik. Untuk instalasi Deli Tua debit air yang bisa diperoleh sebesar 1.500 liter/detik. Di instalasi Limau Manis sebanyak 550 liter/detik. Hamparan Perak 120 liter/detik. Dan sisanya diperoleh dari sumur bor terdiri dari lima sumber mata air.
Selain itu PDAM Tirtanadi juga memanfaatkan air curah didaerah Tanjung Morawa, air mata air, air permukaan, yakni air sungai di sunggal, Delitua, Limau Manis, dan Hamparan Perak, Provinsi Sumut. Roby Karokaro
Post Date : 10 Agustus 2009
|
