|
GROBOGAN-Masyarakat diminta untuk memperhatikan kebersihan lingkungan seiring dengan merebaknya penyakit diare belakangan ini. Pasalnya, sejak beberapa waktu terakhir puluhan orang masuk rumah sakit akibat terserang penyakit tersebut. ''Khusus bulan November saja, sedikitnya kami merawat sekitar 57 pasien. Mereka, terdiri atas berbagai usia mulai dari bayi hingga orang dewasa,'' terang Kahumas RS Permata Bunda Purwodadi Dokter Boedi Setiawan Selasa (4/12). Dia mengemukakan, jumlah penderita bulan November tergolong cukup tinggi. Berbeda dengan bulan September yang hanya 47 pasien, dan bulan Oktober tidak lebih dari 47 pasien. Sedangkan untuk bulan Desember tercatat ada sekitar 10 orang dirawat di tempat itu. Cairan Elektrolit Sanitasi lingkungan yang buruk, ditunjang faktor peralihan musim, menjadi salah satu pemicu meningkatnya penderita diare. Di lingkungan seperti itu, bakteri leluasa hidup sebelum masuk ke dalam tubuh menimbulkan diare. Diakuinya, pemberian cairan elektrolit menjadi salah satu upaya penyembuhan pasien diare. Terutama setelah tubuh banyak kehilangan cairan akibat buang air besar terus menerus. Tidak lupa, pemberian obat untuk membunuh amuba dan bakteri dilakukan agar pasien sembuh secara tuntas. Seorang pasien, Akhmad H Bahreski (5 bulan), hingga kemarin kondisinya terus membaik setelah dirawat beberapa saat. Sesuai penuturan ayahnya, Sudarto warga Dusun Krajan, Desa Guyangan Godong, Akhmad dilarikan ke rumah sakit setelah sempat menderita mual, muntah dan demam. Di RSD Dr Soedjati Purwodadi, sebanyak 53 pasien diare dirawat selama bulan November. Direktur RSD Iman Santosa melalui Kabid Medik Drg Lely Atasti didampingi Kasubid Rekam Medik Yuli Wibowo mengatakan, dari 53 pasien yang dirawat 35 di antaranya berusia dibawah 14 tahun. Sisanya, merupakan pasien diatas 15 tahun. Ditambahkan, selama Januari-November tercatat 844 orang penderita diare dirawat di tempat ini. (H41-16) Post Date : 06 Desember 2007 |