Puluhan Meteran Air Disegel

Sumber:Pikiran Rakyat - 05 Maret 2008
Kategori:Air Minum

 

CIAMIS, (PR).- Puluhan meteran air (water meter) milik pelanggan PDAM di Dusun Balemoyan, Desa Mekarjaya, Kec. Baregbeg, Kab. Ciamis, disegel. Akibatnya, warga harus mengambil air bersih dari sumber air yang lokasinya cukup jauh dari rumah.

"Susah juga sih, saya terpaksa ambil air dari sumur yang lokasinya cukup jauh. Tapi aneh, musim hujan kok PDAM tidak ada airnya. Kata petugas airnya tidak naik. Ya, kita bisanya hanya diam saja," tutur Ny. Tini (32) yang juga dibenarkan tetangganya Ny. Ikah, saat ditemui Selasa (4/3).

Tini mengatakan, selama dua bulan terakhir ini air bersih hanya mengocor sebanyak empat kali. Pelanggan hanya mendapatkan air tidak banyak, kira-kira satu-dua meter kubik.

Sebelum disegel, tuturnya, petugas juga sempat menawarkan opsi apakah tetap dilanjutkan atau ditutup (disegel) untuk saluran PDAM ini. Atas tawaran tersebut, ibu seorang anak itu memilih untuk disegel.

"Meski hanya dapat satu atau dua meter kubik, bayarnya tetap 10 meter kubik. Kalau seperti ini, tutup saja," ujarnya.

Sementara itu, Ny. Ikah juga mengatakan, memilih meteran PDAM ditutup. Hanya, dia berharap tidak ada kesulitan lagi apabila pengiriman air sudah kembali normal.

Ikah mengatakan, di sekitar Balemoyan, setidaknya ada 23 pelanggan PDAM yang mengalami nasib serupa. "Kalau air sudah lancar, saya mau bayar sesuai penggunaan. Sekarang ini kita tetap bayar abodemen, sementara itu airnya tidak ada. Ya mendingan segel saja," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Direktur PDAM Tirta Galuh Ciamis, Triani Puspadewi, didampingi Kabag Prodis (Produksi dan Distribusi) Muklas Hariadi serta Kabag Humas Mimin mengatakan bahwa benar pihaknya telah melakukan penyegelan tersebut. Langkah itu ditempuh untuk mengantisipasi pelanggan mengalami kerugian lebih besar. Di lokasi tersebut ada 23 pelanggan yang terpaksa diputus. Sedangkan di Sindangkasih, tercatat 11 pelanggan dan Pangandaran tiga pelanggan yang juga diputus.

"Lokasinya memang berada di atas, cukup tinggi. Saat ini kita upayakan untuk melakukan perbaikan. Mudah-mudahan, dengan pipa baru yang lebih besar air kembali dapat mengalir. Untuk mengaktifkan kembali juga tidak perlu bayar lagi," ujar Triani. (A-101)



Post Date : 05 Maret 2008