Puluhan Hektare Sawah Terendam

Sumber:Suara Merdeka - 26 Agustus 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

KLATEN-Hujan deras selama berjam-jam disertai angin puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Klaten bagian selatan, Selasa (24/8) petang.

Puluhan hektare lahan padi dan palawija di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan dan Desa Mutihan, Kecamatan Gantiwarno terendam. Selain itu angin puting beliung merusak puluhan rumah di Desa Mutihan, Kecamatan Gantiwarno dan Desa Sumopuro, Kecamatan Jogonalan.

Kadus I Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Supar Hadi Mulyono mengatakan, hujan mulai turun sejak pukul 14.00 sampai malam. ’’Hujan semakin lama semakin deras saat hari mulai petang,’’ jelasnya, Rabu (25/8).

Akibat hujan yang berlangsung cukup lama, pukul 20.00 lahan padi dan palawija warga mulai terendam. Air terutama dari Sungai Sengon yang mengarah ke Sungai Dengkeng mampet karena gorong-gorong terlalu kecil. Akibatnya air kiriman yang deras dari hulu meluber ke permukiman, jalan dan persawahan warga. Bahkan Pasar Panggil lumpuh total akibat genangan air mencapai satu meter.

Air yang menggenangi sawah menurutnya membuat petani bingung. Sebab usia tanam padi belum ada satu bulan. Untuk palawija terutama kacang sudah siap panen tetapi terendam. Apabila air tidak surut, dipastikan petani gagal tanam dan gagal panen. Di wilayahnya sekitar 40 hektare lahan terendam.

Mijo, salah seorang petani menjelaskan air masuk ke lahan setinggi setengah meter. Apabila sepakan tidak surut, padi dipastikan mati membusuk. ’’Kalau ada uang menanam ulang kalau tidak pasrah saja,’’ ungkapnya. Dikatakannya, satu patok lahan (1.300 m2) bisa rugi biaya Rp 1 juta/ petani.

Angin Kencang Banjir itu, menurut Mijo memang sering terjadi. Namun tahun ini sedikit fatal sebab bulan Agustus yang mestinya kemarau justru ada banjir lagi. Meski demikian tidak ada lisus di desanya.

Warga Dusun Jetak, Desa Mutihan, Kecamatan Gantiwarno, Paikem mengaku selain hujan deras desanya dihantam lisus. Angin dari tenggara dengan kencang menerjang desa. ’’Pohon banyak yang tumbang dan genteng warga rusak,’’ jelasnya.

Saat kejadian sekitar pukul 17.00, dia ada di rumah dan tidak lari sebab di luar rumah hujan deras. Angin menghajar rumah warga dan mematahkan dahan pepohonan sehingga jalan desa pun terhalang. Namun demikian tidak ada korban jiwa atau luka.

Pantauan di lokasi kejadian, banyak dahan pohon patah ke jalan dan sawah. Selain itu, banyak baliho pasangan cabup yang porak-poranda diterjang lisus. Sebab tidak ada kerusakan berat, warga langsung membenahi genteng dan membersihkan pekarangan saat pagi.

Selain rumah warga, satu unit kandang ayam milik M Ari Wibowo (25) di Dusun Pule, Desa Sumopuro, Kecamatan Jogonalan ambruk. Untungnya kandang kosong sehingga kerugian hanya bangunan sebesar Rp 150 juta.

’’Angin sangat kencang dan kandang tak kuat menahan,’’ ungkap Ari. Untungnya dalam kandang tidak ada pegawai sehingga tidak ada yang tertimpa bangunan. (H34-76)



Post Date : 26 Agustus 2010