|
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meminta PT Wira Guna Sejahtera (PT WGS) segera menyelesaikan seluruh teknologi pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bojong, termasuk instalasi pengolahan limbah, sebelum dioperasikan pada bulan ini.Hal itu diungkapkan Kasub Bagian Sarana dan Prasarana Dinas Cipta Karya Kabupaten Bogor Suwandi kepada wartawan usai melakukan peninjauan di TPST Bojong di Kampung Rawajeler, Desa Bojong, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, akhir pekan lalu. "Kami khawatir jika seluruh sarana teknologi belum selesai dan sudah diuji coba akan menimbulkan masalah baru lagi, sehingga membuat warga sekitar yang selama ini menentang semakin antipati," kata Suwandi. Menurut Suwandi, pihaknya harus berpijak pada pengalaman yang lalu ketika PT WGS mengundang masyarakat sekitar untuk melihat dari dekat bagaimana cara pengoperasian mesin balpress yang diujicobakan menjadi macet. Reaksi warga saat itu terlihat kecewa, meskipun saat uji coba itu berlangsung ada kendala teknis yang bukan berasal dari mesin pengolahan sampah itu. "Jika seluruh infrastruktur TPST Bojong selesai berikut dengan alat pengolahan limbahnya, Pemkab Bogor baru bisa mengizinkan pengoperasiannya," tegasnya. "Yakinkanlah masyarakat dulu, bahwa terapan teknologi pengolahan sampah dari Jerman itu terbukti tidak akan mencemari lingkungan sekitar," tambahnya. Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Humas Pemkab Bogor Muhamad Sjahuri mengatakan kembali bahwa dengan adanya lokasi TPST Bojong di wilayah Kabupaten Bogor, akan berdampak positif bagi pemerintah daerah sendiri. Sebab, sampah yang berasal dari lima kecamatan di Kabupaten Bogor bisa dibuang ke lokasi itu. Selain itu, Pemkab Bogor juga mendapat dana yang berasal dari pajak retribusi Rp1 miliar per tahun. "Kami (Pemkab Bogor) diberi jatah sebanyak 500 ton sampah per harinya yang bisa dibuang ke TPST Bojong. Di samping itu, PT WGS akan mendirikan sebuah klinik yang bisa dimanfaatkan oleh warga sekitarnya," jelas Sjahuri. Jika teknologi pengolahan sampah TPST Bojong berhasil, ujarnya, tidak menutup kemungkinan Pemkab Bogor juga akan membangun lokasi TPA yang memakai teknologi yang sama untuk mengolah sampah yang berasal dari Kabupaten Bogor. Saat mendampingi pejabat dari Pemkab Bogor, Direktur Utama PT WGS Sofyan Hadi Wijaya mengatakan, penyelesaian pembangunan infrastruktur di TPST Bojong sudah mencapai 80%. Semua mesin pencacah sampah, konfeier, incenerator, dan mesin press sampah sudah selesai. Hanya instalasi pengolahan air limbah (IPAL) saja yang masih dalam penyelesaian. Namun, tambahnya, itu pun diharapkan pertengahan Agustus 2004 bisa rampung. "Di lokasi ini (TPST Bojong) siap menampung sampah dari DKI Jakarta per harinya sebanyak 2.000 ton, termasuk di dalamnya sampah berasal dari Kabupaten Bogor. Pada prinsipnya kami siap untuk mengoperasikannya, namun kami juga masih menunggu pengerjaan IPAL yang belum selesai," kata Sofyan. Setiap harinya, lanjut Sofyan, di areal TPST Bojong yang pembangunannya menelan biaya Rp150 miliar ini ada 40 truk kontainer tertutup yang akan mengangkut sampah dari DKI Jakarta untuk diolah. (HW/DC/J-4) Post Date : 02 Agustus 2004 |