SUMENEP-Program pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program bantuan WSLIC (water sanitation for low income), tidak sepenuhnya berhasil. Terbukti, bantuan yang dianggarkan dari APBN dan APBD itu banyak yang tidak maksimal.
Seperti yang terjadi di tiga desa di Kecamatan Talango. Program WSLIC yang dibangun di daerah rawan krisis air tersebut tidak berfungsi sama sekali. Buktinya, hingga kini, sejumlah warga tidak pernah merasakan air yang dihasilkan dari program WSLIC.
Menurut Mahwini, warga Desa Kombang, Kecamatan Talango, sejak awal pasca selesainya WSLIC tidak pernah manfaatnya dirasakan masyarakat. Sebab, menurutnya, dari hasil penelitian tempat yang dijadikan induk (bor) WSLIC terletak di daerah yang tidak ada sumber air. Yakni, di Dusun Gelisek, Desa Kombang.
Awalnya, terang Mahwini, warga menginginkan pembangunan induk WSLIC diletakkan di daerah yang sumber airnya lebih besar. Yakni, di Dusun Lembanan Pesisir, Desa Kombang. Namun, menurutnya, permintaan warga tidak dituruti.
Mahwini juga menerangkan, letak geografis penempatan bor WSLIC tersebut dinilai tidak tepat. Sebab, pengeboran yang mencapai 300 meter menghasilkan sumber air sedikit dan baunya menyengat. "Kami belum pernah merasakan air dari sana," katanya kepada koran ini kemarin.
Hal senada juga diungkapkan H. Hilman, tokoh masyarakat Kecamatan Talango. Dirinya menilai dana bantuan WSLIC mubadzir. Sebab, pada kenyataannya saat ini program WSLIC tidak berjalan secara optimal. "Dana pembangunan WSLIC itu terkesan dibuang-buang, hasilnya tidak bermanfaat kepada masyarakat," terangnya.
Kepala Bappeda Sumenep Sungkono Sidik belum bisa dikonfirmasi. Saat koran ini mendatangi kantornya, yang bersangkutan tidak ada di tempat. Koran ini pun mencoba menghubungi via telepon. "Saya masih ada di Surabaya, besok saya bisa ditemui," katanya kepada koran ini kemarin siang melalui saluran telepon.
Namun, pada wawancara sebelumnya Sungkono mengatakan, semua program WSLIC semuanya sudah kelar. Soal adanya desa yang belum optimal, dipastikan tidak terkait bappeda. Sebab, setelah selesai program WSLIC menjadi tanggungjawab masyarakat sendiri. (c22/zid/rd)
Post Date : 29 Oktober 2009
|