Proyek Sumber Cadangan Air Bersih Digarap

Sumber:Jurnal Nasional - 28 Mei 2012
Kategori:Air Minum
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng mengklaim sambungan air di Tangerang minus. Masalahnya dari kebutuhan 300 ribu pelanggan, cuma sekitar 27 ribu konsumen tersalur air bersih. Rencananya, PDAM dan Pemerintah Kota Tangerang mengarap proyek pembangunan reservoar di Kali Mookervart, sebagai cadangan sumber air baru.
 
Direktur Utama PDAM Tirta Benteng Marju Kodri mengatakan, pemda dan PDAM membutuhkan reservoir atau tandon bak penampung air sebagai kebutuhan air baku baru atau intake. Reservoir itu mengambil air dari Kali Mookervart, Jalan Daan Mogot, Tangerang, dan proyek itu sedang dalam proses pembuatan feasibility studi (FS) sembari menunggu cairnya Anggaran Bantuan Tambahan (ABT) Oktober 2012.
 
Usulan proyek pembangunan reservoir itu sendiri telah disampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum, 18 Februari 2012 lalu. "Untuk memenuhi air baku tersebut, diusulkan Kali Mookervart yang ada di Kota Tangerang direhabilitasi dan dijadikan reservoar sebagai sumber air cadangan," kata Marju kepada Jurnal Nasional, Minggu (27/5).
 
Menurutnya, pembangunan reservoir diperkirakan menghasilkan 3.000 liter air perdetik, dan 300 pelanggan baru dapat menikmati air bersih dari air Kali Mookervart. PDAM menargetkan, FS pembangunan reservoir selesai awal tahun depan dan segera disampaikan kepada Kementerian PU. Kebijakan disetujui atau tidak usulan itu, termasuk pencairan anggaran berada di Kementerian PU.
 
Pihaknya berharap pemerintah pusat menyetujui rencananya tersebut, karena PDAM saat ini hanya mengandalkan satu sumber mata air dari Sungai Cisadane, maka perlu cadangan intake yang diambil dari Kali Mookervart. PDAM menolak mengandalkan cadangan air dari Situ Cipondoh. Alasan karena tercemar limbah dinilai tidak tepat. "Pembangunannya terealisasi dua tahun kedepan, FS selesai akhir tahun ini," kata Marju.
 
Diakui, Kali Mookervart yang mati suri hampir 10 tahun harus direhabilitasi dan bila diolah secara baik tidak membuat Tangerang krisis air. Karena saat ini sekitar 73 persen warga Kota Tangerang belum terlayani air bersih dari PDAM Tirta Benteng. Dari kebutuhan 300 ribu pelanggan, hanya 27 ribu pelanggan sudah menikmati layanan air bersih. Sisanya, sebanyak 273 ribu pelanggan masih mencari sendiri sumber air bersih.
 
Apalagi, jika terjadi musim kemarau, air Cisadane tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, maka air Kali Mookervart sebagai alternatif lain. Sambil berjalan, sambungan dan pemasangan pipa air baru itu akan dilaksanakan PDAM setelah mendapatkan suntikan dana Rp1,15 triliun dari PT Moya Indonesia, perusahaan asing dari Bahrain untuk mengelola air bersih.
 
"Dari kerjasama itu, 10 tahun ke depan PDAM ingin membidik 100 persen warga Tangerang mendapat suplai air bersih. Setiap tahunnya, sekitar 5.000 sambungan baru bisa dipasang," kata Kodri.
 
Wali Kota Tangerang Wahidin Halim menegaskan, sejak 2004, PDAM telah membuat sideplan pembangunan sumber air baku di Kali Mookevart, air dari kali perbatasan Jakarta-Tangerang itu memiliki potensi sebagai cadangan air bagi warga Tangerang. Nantinya, di sisi kanan dan kiri garis sepadan kali tersebut akan dikemas menjadi tempat wisata dan taman.
 
Selama ini memang kali tersebut tidak dimanfaatkan dan mati suri, karena sendimentasi lumpur pada kali tersebut memang mengalami peningkatan. "Apalagi di Kali Mookervart menjadi tempat pembuangan limbah rumah sakit, maka kali yang tidak berfungsi tersebut harus dimanfaatkan sebagai sumber air baku," kata Wali Kota kepada Jurnal Nasional.


Post Date : 28 Mei 2012