|
Sanggau,- Proyek pipanisasi Peningkatan Kapasitas Air Bersih tahun 2005 di Sosok Kecamatan Tayan Hulu dan sekitarnya terhenti. Hal ini disesalkan oleh masyarakat setempat. Karena tahun anggaran 2003 dan 2004 lalu, proyek tersebut telah menyedot dana sekitar Rp 2 Milyar. Demikian disampaikan Benedictus Sofyan, SmHk Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sanggau kepada Wartawan Koran ini kemarin. Menurutnya, kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat di Sosok dan sekitarnya cukup tinggi, namun situasinya justru kian mengkhawatirkan. Hal itu merupakan imbas dari kegiatan PETI (Pertambangan Emas Tanpa Ijin) yang sudah cukup lama berlangsung di bagian hulu Sungai Tayan dan Sungai Sekayu. Namun proyek pipanisasi yang targetnya adalah sepanjang 9,5 kilometer dan sudah berada dalam tahap finishing justru terhenti. Padahal sisa pekerjaannya tinggal sekitar sepanjang 2,5 kilometer lagi sampai di Sosok. "Proyek Pipanisasi tersebut menggunakan bahan air yang berasal dari air terjun atau riam yang berada di Kawasan Hutan Lindung Gunung Semaung - Sepapan yang debet airnya sudah diperhitungkan secara matang dapat mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Sosok dan sekitarnya," jelas Benedictus yang juga Sekretaris DPC-PDI Perjuangan Kabupaten Sanggau Priode 2005 - 2010 tersebut. Lebih lanjut dikatakan oleh Benedictus yang juga Ketua Dewan Adat Dayak Hibun Tayan Hulu tersebut, bahwa sumber air itu dijamin tidak akan mengalami kekeringan sekalipun di musim kemarau. Bahkan kualitasnya cukup baik dan bebas dari kontaminasi zat - zat berbahaya karena bersumber dari kawasan hutan lindung. Apalagi Gunung Semaung - Sepapan itu sudah ditetapkan oleh masyarakat Dayak Hibun Tayan Hulu, Pemkab Sanggau dan Pemprov Kalbar sebagai kawasan hutan lindung yang harus dilindungi dan dilestarikan keberadaannya. "Masyarakat Kota Sosok dan sekitarnya sangat mengharapkan agar Pemkab Sanggau dapat secepatnya menyelesaikan proyek tersebut dalam Tahun Anggaran 2006 guna mengatasi ancaman krisis air bersih di daerah itu," tukasnya. (An) Post Date : 04 Desember 2005 |