|
Jakarta, Kompas - Departemen Pekerjaan Umum akan segera memulai pelaksanaan tender proyek privatisasi pengelolaan air minum yang pernah ditawarkan dalam pertemuan infrastruktur di Jakarta beberapa waktu lalu. Menurut rencana, ada tiga proyek pengelolaan air minum yang prakualifikasi dan tender terbukanya akan mulai dilaksanakan pada bulan Maret mendatang. Ketiga proyek tersebut adalah sumber air Ciledug, sumber air Ciparen (Ciputat-Pamulang-Pondok Aren, Tangerang), dan sumber air Surakarta-Sukoharjo Solo, Jawa Tengah. "Saat ini, kami sedang menyiapkan dokumen tender tiga proyek tersebut," kata Direktur Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan Departemen Pekerjaan Umum (DPU) Patana Rantetoding di Jakarta, Selasa (15/2). Patana mengungkapkan, selain tiga proyek tersebut, masih ada 17 proyek lainnya yang juga akan ditawarkan kepada pihak swasta. "Jadi, secara keseluruhan ada 20 proyek pengelolaan air minum yang akan kami tawarkan," ujar Patana. Disebutkan, nilai total investasi untuk 20 proyek privatisasi air minum yang ditawarkan sebesar 380,5 juta dollar AS dengan total kapasitas 14.970 liter per detik. Untuk model kerja sama, pola yang akan ditawarkan kepada investor adalah berbentuk konsesi dan built operation and transfer (BOT). Diserahkan pemda Menurut Patana, proses tender sepenuhnya akan diserahkan kepada pemerintah daerah (pemda). "Tender privatisasi air minum itu dilakukan oleh pemda. Peran kami hanya memberikan panduan supaya tender itu sesuai syarat dan peraturan yang ada," paparnya. Menurut Patana, pengelola air minum harus tetap menjaga keseimbangan antara kepentingan masyarakat dan investasi. "Seperti dalam penetapan tarif awal, kami akan mengusahakan agar tarif tersebut ditetapkan dalam tender. Dengan cara itu, pemerintah pun bisa memilih investor yang menawarkan harga paling murah dengan kualitas pelayanan paling bagus," ujarnya. (OTW) Post Date : 16 Februari 2005 |