|
Jakarta, Kompas - Pekerjaan Proyek Optimalisasi Kapasitas Kali Banjir Kanal Barat yang dimulai sejak awal Januari 2004 diperkirakan baru akan selesai pada akhir bulan Maret atau awal bulan April. Pimpinan Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Wahyu Hartomo, di Jakarta, Selasa (17/2), menyatakan, proyek optimalisasi Kali Banjir Kanal Barat sepanjang 17 kilometer dari Manggarai hingga ke Kali Adem, Muara Angke, untuk tahap pertama hanya dikerjakan sepanjang 800 meter saja, yakni mulai dari Jembatan Dukuh Atas terus ke arah barat hingga ke Jembatan Karet Kubur. Dana yang dibutuhkan untuk pemancangan sheet pile, pengerukan, dan pekerjaan lainnya mencapai Rp 8 miliar. "Sebenarnya dana yang dibutuhkan untuk proyek optimalisasi kapasitas Kali Banjir Kanal Barat ini mencapai Rp 350 miliar, dan direncanakan akan dikerjakan dalam waktu lima tahun. Tetapi karena dananya tergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, jadi pekerjaannya pun dilakukan secara bertahap," kata Wahyu. Sebenarnya, kemampuan kontraktor menyelesaikan pekerjaannya cukup tinggi. "Makanya, seandainya dananya tersedia, kami mampu menyelesaikan proyek ini dalam waktu tiga tahun," kata Wahyu. 460 meter kubik per detik Sesuai namanya, Proyek Optimalisasi Kapasitas Kali Banjir Kanal Barat ini memang untuk meningkatkan kapasitas menyalurkan air Kali Banjir Kanal Barat, khususnya bila terjadi hujan pada periode 100 tahunan seperti yang sempat menenggelamkan Jakarta tahun 2002. Kapasitas yang harus ditampung Banjir Kanal Barat ketika terjadi banjir 100 tahunan itu mencapai 580 meter kubik per detik, sementara kapasitas riil saat ini hanya 300 meter kubik per detik. "Dengan dilaksanakannya proyek ini, kelak kapasitas Kali Banjir Kanal Barat akan meningkat sampai 460 meter kubik per detik," kata Wahyu. Tentu saja itu masih jauh dari kapasitas maksimal. Untuk itu sudah direncanakan pembangunan waduk di daerah Gadok, Ciawi, Jawa Barat, dengan kapasitas sekitar 36 juta meter kubik. Proyek optimalisasi dilakukan dengan membersihkan bantaran, termasuk mengeruk endapan lumpur dan pembuatan turap. (nic) Post Date : 18 Februari 2004 |