Gunung Kidul, Kompas - Proyek pengangkatan air bersih dari sungai bawah tanah di Goa Bribin rampung. Kebocoran pipa di Proyek Bribin II telah teratasi. Dengan debit 80 liter per detik di musim hujan dan 40 liter per detik di musim kemarau, air mengalir dari sungai bawah tanah menuju bak penampungan di Dusun Kanigoro, Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu.
Wakil Tim Universitas Karlsruhe Jerman untuk Proyek Bribin II Solichin mengatakan, pembangunan infrastruktur proyek Bribin II yang dimulai 2005 dan sempat berhenti dua tahun karena gempa bumi 2006 ini bisa segera dinikmati warga. Air dari Proyek Bribin II diperkirakan bisa mencukupi kebutuhan air bagi 80.000 warga Gunung Kidul.
Pengerjaan yang belum selesai di Proyek Bribin II hanya terkait otomatisasi pemantauan real time. Peneliti dari Jerman berniat terus memantau operasional Proyek Bribin II langsung dari Jerman. "Sudah rampung 99,9 persen. Kami hanya menunggu serah terima dari Jerman ke Indonesia pada 11 Maret," ujar Solichin, Minggu (24/1).
Pertama di dunia
Sistem bendungan bawah tanah pertama di dunia ini nantinya dapat dioperasikan secara terus-menerus selama 24 jam tanpa biaya energi. Pengangkatan air dari aliran sungai bawah tanah menggunakan sistem mikrohidro. Proyek Bribin II mampu meningkatkan pasokan air bagi jalur perpipaan Proyek Bribin I yang telah dibangun 1984.
Penyelesaian Proyek Bribin II sempat terkendala karena kebocoran pada sambungan pipa dan sebagian bendungan air bawah tanah karena tingginya tekanan air yang mencapai 20 bar. Tekanan tinggi ini memang diperlukan untuk menaikkan air setinggi hampir 200 meter dari permukaan air sungai bawah tanah menuju bak penampung utama.
Kebocoran sambungan pipa ini sempat menyebabkan air dari sungai bawah tanah tidak bisa terpompa ke bak penampung air utama. "Setelah dievaluasi ternyata ada kesalahan dalam pemasangan sambungan pipa sehingga robek dan bocor," ujar Solichin.
Skema pengelolaan proyek Bribin pascaserah terima dari Jerman ke Indonesia belum disepakati antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Bupati Gunung Kidul Suharto menegaskan, Proyek Bribin II merupakan salah satu tumpuan harapan pemenuhan kebutuhan air warga Gunung Kidul yang selalu kekeringan di musim kemarau. (WKM)
Post Date : 25 Januari 2010
|