Bantul, Kompas - Semakin menurunnya kualitas dan kuantitas lingkungan hidup membuat Pemerintah Kabupaten Bantul tergerak untuk melakukan pencegahan. Salah satunya dengan program clean and green yang mulai diterapkan di 52 dusun. Program tersebut diprioritaskan pada pengelolaan sampah dusun agar tidak menimbulkan pencemaran.
Hal itu disampaikan Sulistiyanto, Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Badan Lingkungan Hidup Bantul, di sela-sela acara pelatihan bagi fasilitator program clean and green, di Gedung Parasamya, Kamis (30/7). Program tersebut hasil kerja sama dengan PT Unilever dan Sanggar Padmaya.
”Agar program bisa jalan perlu fasilitator andal. Merekalah yang akan memberikan penyuluhan dan penyadaran kepada masyarakat dusun untuk menjaga kebersihan lingkungan. Fasilitator diambil dari warga dusun setempat supaya ada kedekatan secara emosional,” kata Sulistiyanto.
Rencananya program tersebut akan dilakukan secara bertahap di 933 dusun di Kabupaten Bantul. Selain imbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan, masyarakat juga dilatih untuk mengelola sampah dan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik.
Sulistiyanto mengatakan di Bantul sebenarnya sudah ada beberapa dusun yang mengelola sampahnya secara mandiri, seperti Serut, Bandekan, Mentes, dan Singosaren. ”Tak hanya dikelola, sampah- sampah juga diolah menjadi aneka kerajinan sehingga mendatangkan keuntungan,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Bupati Bantul Idham Samawi mengatakan, selain memberikan kenyamanan dan keindahan bagi warga, lingkungan yang asri juga mendukung pengembangan potensi daerah. Sebagai daerah yang mengandalkan sektor pariwisata dan pendidikan, maka kesehatan lingkungan memegang peranan penting. (ENY)
Post Date : 31 Juli 2009
|
