|
Program bank sampah yang selama ini selalu dibangga-banggakan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, ternyata belum berjalan efektif. Program yang digadang-gadang sejak tiga tahun silam dan menjadi percontohan nasional, ternyata tidak berjalan dengan efektif di setiap kelurahan. Hal itu diakui, Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Balikpapan Robi Ruswanto, Minggu (2/9). Menurutnya, hingga kini program bank sampah tersebut baru terealisasi sekitar empat persen, sangat jauh dari harapan. "Sampai saat ini memang masih sangat kecil kepedulian masyarakat, sehingga program bank sampah itu baru sekitar empat persen," kata Robi. Penyebabnya kata Robi, karena pola pikir masyarakat Balikpapan yang masih terbiasa dengan pola tradisional yakni mengumpulkan sampah, mengangkut dan membuangnya. "Pola pikir masyarakat yang harusnya diubah, ini terkait dengan mindsetnya bukan karena programnya yang keliru," ujarnya. Padahal kata Robi, kalau seandainya masyarakat mengubah pola pikir tersebut, dengan menerapkan pola 3R yakni reduce, reuse, recycle, kemungkinan program bank sampah itu akan berjalan maksimal. Termasuk dapat mengurangi volume sampah di Kota Balikpapan. "Padahal harapan kita kan sampah-sampah itu dikelola dari sumbernya dari masyarakat, misalnya sampah rumah tangga jadi kompos jadi daur ulang, memang pola pikir masyarakat itu yang menjadi dasarnya sehingga program bank sampah ini kurang efektif," tuturnya. Padahal kata Robi, pihaknya selalu melakukan sosialisasi dan mengimbau. Hanya saja kata Ribi, memang, perlu waktu, sehingga bisa mengubah pola pikir masyarakat. "Kita sudah sering mengimbau masyarakat, bukan hanya membuang sampah, tapi mengelola sampah," ucapnya. Sementara itu terkait, volume sampah, menurutnya, kini sudah kembali normal setelah Ramadan dan Idul Fitri. Rata-rata per hari volume sampah di Balikpapan berkisar 228 ton. "Kemarin lebaran perhari tembus 558 ton per hari naik 100 persen karena aktivitas masyarakat juga meningkat," ungkapnya. Di bandingkan dengan 2011, kenaikannya hanya berkisar 15 persen, karena pada 2011 volume sampah hanya 448 ton. "Memang volumenya naik, dari tahun lalu, tapi tidak besar kenaikannya," katanya. Sedangkan untuk mengatasi volume sampah yang terus meningkat, Pemkot Balikpapan kata Robi, sedang mempersiapkan tempat pembuangan akhir (TPA) yang baru, karena selama ini masih menggungakan TPA zona dua. "Zona aktifnya yaitu zona tiga akan kita bangun," ucapnya. Post Date : 03 September 2012 |