|
PANGKALPINANG Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) termasuk salah satu provinsi dari tujuh provinsi di Indonesia yang dipilih Bank Dunia (World Bank) sebagai salah provinsi yang tergabung dalam Program Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) yang berbasis masyarakat. Hal itu diungkapkan Nugroho Tri Utomo, perwakilan Direktorat Pemukiman dan Perumahan Bappenas kepada Bangka Pos Group di sela-sela acara road show, Kamis (28/7). Kita melakukan penyeleksian kepada semua provinsi di seluruh Indonesia, karena Babel mempunyai nilai bagus dan memenuhi syarat-syarat ia terpilih sebagai salah satu dari tujuh provinsi, kata Nugroho. Ditambahkannya, proyek AMPL ini akan diprioritaskan kepada Kabupten Bangka Barat, Bangka Selatan dan Kota Pangkalpinang. Penetapan itu dilakukan setelah ada penyeleksian oleh Pokja AMPL Bappenas dan berdasarkan ajuan Pemprov Babel yang memiliki komitmen kuat dan sumber daya manusia yang bisa diandalkan, serta memiliki dana pendamping dari daerah. Program AMPL berbasis masyarakat ini lebih menitikberatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan air minum yang bersih dan penyehatan lingkungan, ujar Nugroho. Dalam program ini lebih banyak ke arah non fisik, seperti penyuluhan, loka karya dan kegiatan lain yang bersifat mencari rumusan, bukan bersifat kegiatan fisik. Jadi progarm ini lebih mendasarkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memelihara sumber air bersih dan lingkungan yang sehat, dan program ini telah banyak disetujui para donator dunia karena lebih efesien dan efektif, tukas Nugroho. Dijelaskannya, program ini lebih menitikberatkan pendanaan yang lebih bersifat swadaya atau dari pemda tingkat I atau tingkat II dan Bank Dunia juga akan memberikan dana sebagai stimulan. Besar dana tersebut tidak bisa kita jelaskan, karena program ini lebih bersifat kegiatan yang non fisik, tapi dengan sudah terumuskan dalam komitmen untuk menjaga sumber air bersih dan lingkungan akan mempermudah mendapatkan dana dari donatur, imbuh Nugroho. Wakil Gubernur Babel, Ir Suryadi Saman MSc membenarkan ada dana green dari Bank Dunia. Suryadi mengakui kegiatan ini berbasis masyarakat artinya segala kegiatan melibatkan masyarakat, dimana sarana air minum dan kesehatan lingkungan akan dikelola langsung masyarakat. (h8) Post Date : 29 Juli 2005 |