Progam 3R Sampah Belum Maksimal

Sumber:Koran Sindo - 25 Oktober 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

BANDUNG (SINDO) – Program Recycle,Reuse dan Reduce atau 3R yang diluncurkan Pemkot Bandung dalam menangani masalah sampah hingga saat ini belum didukung pembiayaan yang memadai.

Hal ini mengakibatkan program tersebut tidak berjalan maksimal, dan masyarakat enggan melaksanakan nya. Bila tidak segera ditangani, kondisi ini dikhawatirkan banjir sampah di Kota Bandung berulang kembali. Pasalnya, Pemkot Bandung sampai saat ini belum memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) sendiri.

Sedangkan kapasitas TPA Sarimukti yang menjadi lokasi pembuangan sampah Kota Bandung semakin berkurang Ketua DPRD Kota Bandung Husni Muttaqien mengatakan, kondisi ketiadaan TPA maupun mandeknya program 3R bisa menimbulkan masalah. ”Daya tampung terus berkurang.

Kita tidak dalam posisi aman,ancaman sampah terus menguat setiap waktu. Sebab itu harus segera dicari jalan keluarnya,” kata Husni. Sepanjang pengetahuannya, kata Husni, daya tampung TPA Sarimukti hanya cukup menampung sampah hingga 2010. Hal itu seharusnya disadari pemkot dan segera mengambil langkah antisipasi.

Menurutnya,ada dua alternatif yang bisa diambil pemerintah yakni mempercepat pembangunan PLTS, dan menggalakkan program 3R. “Kenyataannya PLTS mandek sampai keputusan pengadilan keluar.Sebab itu, alternatif kedua yang bisa diambil,”tandasnya.

Meski sudah diluncurkan sejak beberapa tahun lalu, Husni menilai program 3R ini tidak berkembang. Pasalnya, lingkungan yang dijadikan percontohan tidak mendapat bimbingan dan dukungan semestinya. Kondisi ini menyebabkan masyarakat pun enggan menyukseskan program itu.

“Percontohan 3R di RW 13 dan 11 Cibangkong tidak pernah didampingi sejak diluncurkan. Permohonan alat maupun bantuan infrastruktur juga tidak ditanggapi. Bahkan mereka sampai mengajukan proposal kepada kami (DPRD). Kami sendiri tidak bisa membantu karena memang tidak pegang uang,”papar Husni.

Dia berpendapat, lingkungan percontohan 3R seharusnya terus dibina, dibimbing dan dikembangkan. Sehingga beban sampah bisa semakin berkurang. Bila sudah menjadi gerakan kota, kegiatan ini pun bisa mengantisipasi terlambatnya pembangunan PLTS.“Pemkot harus mendanai, men-support program 3R.

Kami (DPRD) pun mendukung apabila eksekutif berinisiatif,”pungkasnya. Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung Tjetje Soebrata mengakui kerjasama pemkot dengan TPA Sarimukti hanya sampai 2010.

Sedangkan untuk pembangunan PLTS, tandas dia, pada dasarnya tetap berjalan namun memang masih ada ketidaksetujuan dari sejumlah kalangan masyarakat. “Program PLTS tetap berjalan menunggu hasil keputusan gugatan di PTUN,” ujar Tjetje. (miftahul ulum/ wisnoe moerti)



Post Date : 25 Oktober 2008