Produksi Sampah Meningkat

Sumber:Koran Sindo - 21 September 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

PRABUMULIH(SINDO) – Volume sampah di Kota Prabumulih pascalebaran kemarin meningkat dua kali lipat.Sampai-sampai,pihak dari Dinas Kebersihan dan Pertanaman Kota tak mampu mengangkut semua sampah yang ada di enam kecamatan.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertanaman Kota Prabumulih Mansyur S mengatakan, normalnya dalam satu hari untuk melayani sekitar 150.000 warga Kota Nanas, pihaknya mampu mengangkut sekitar 148 m? (meter kubik).“Namun, pada saat Lebaran,jumlah yang diangkut lebih dari dua kali lipat dari jumlah itu. Bahkan, jumlah sampah yang tidak terangkut mencapai 777 m?,”katanya kemarin.

Dari enam kecamatan di Prabumulih, Kecamatan Prabumulih Timur dan Prabumulih Barat memberikan kontribusi sampah terbesar atau 60% dari total sampah yang diangkut.Sedangkan,satu kecamatan yang sampahnya sama sekali tidak terangkut yakni,Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT). “Sebab, untuk kecamatan timur merupakan daerah pasar dan barat merupakan padat pemukiman.

Kalau untuk kecamatan RKT cukup jauh, sementara armada kita masih kurang,” sambungnya. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota sendiri,tandas Mansyur, hanya memiliki 9 buah truk dan 8 kontainer. Sementara, dari jumlah kontainer tersebut, baru bisa dioperasikan sekitar 60% karena baru selesai diperbaiki. “Itu juga masih menjadi kendala kita.

Tapi sebentar lagi kami akan menambah dua armada truk dan empat motor bak pengangkut sampah, itu sudah diajukan,” tandasnya. Koordinator Pengangkut Sampah Dinas Kebersihan dan Pertanaman Kota Ahmad Daswan menambahkan, peningkatan volume sampah yang paling tinggi terjadi sejak H-1 hingga H+1 Lebaran. “Pada hari itu kami tidak libur, kami hanya tidak mengangkut sampah pas hari lebaran pertama saja.

Untuk itu,kami berikan uang lembur kepada pegawai dan tenaga honorer,”tambahnya. Produksi sampah kembali ke titik normal setelah memasuki H+6 kemarin. Jumlah volume sampah yang terangkut kembali ke angka 148 m?.“Untuk satu truk itu kan hanya bisa mengangkut 6 m? (kubik). Jadi kami melakukannya bisa dua kali angkut di tiap kecamatan,” tukasnya.

Kendala lain yang dialami Kantor Kebersihan dan Pertamanan Prabumulih yakni kurangnya fasilitas penampungan sampah. Median jalan disusun sedemikian rupa dan digunakan menjadi bak penampungan sampah sementara di lingkungan warga. Pembuatan tempat penampungan sementara (TPS) dari batu median jalan itu dilakukan setelah hanya 8 dari 12 kontainer saja yang dapat diberdayakan.

Sedangkan,8 kontainer itu rata-rata terpusat menampung sampah di dua kecamatan yakni Prabumulih Barat dan Timur. Guna menampung hal itu, pihaknya berinisiatif membuat bak penampungan sementara menggunakan median jalan. Median itu disusun di tanah kosong dekat lingkungan penduduk membentuk kotak. Warga diimbau untuk membuang sampah rumah tangga yang sudah dibungkus di tempat tersebut.

“Kita sudah tugaskan petugas untuk mengangkutnya dua kali seminggu,”ujarnya. Pembangunan bak sampah sementara itu cukup berdampak pada tingkat kebersihan. Jika sebelumnya warga bingung membuang sampah kemudian membuangnya ke sungai atau ke mana saja, kini warga bisa membuangnya di tempat tersebut. (sidratul muntaha)



Post Date : 21 September 2010