|
KOTA - Pasokan air bersih dari perusahaan daerah air minum (PDAM) dalam beberapa pekan ini mulai berkurang. Hal tersebut disebabkan musim panas yang berkepanjangan. Akibatnya sumur produksi tidak dapat maksimal. ''Memang jumlah pasokan air bersih sedikit berkurang,'' kata Direktur PDAM, Bambang SS, Minggu (10/6). Ditambahkan, saat ini pihaknya mempunyai 25 sumur produksi. Satu unit di antaranya belum dapat dioperasionalkan. Produksinya mencapai 10 liter per detik untuk masing-masing sumur. ''Karena kondisinya seperti ini, kami memprediksi akan terjadi penurunan pasokan sebanyak 20 persen,'' ungkapnya. Salah satu upaya untuk mengantisipasi kekurangan air bersih sebenarnya juga sudah dilakukan, yakni membuat sumur produksi lagi. Namun, saat ini hal itu belum dapat dilakukan. Pasalnya, PDAM belum mempunyai alokasi dana untuk pengembangan usaha. Bila wacana untuk menaikkan harga jual air bersih kepada sekitar 17.000 pelanggan disetujui, pihaknya mengaku akan melakukan penambahan sumur produksi. Saat ini, harga jual air bersih Rp 1.000 per meter kubik, sedangkan ongkos produksinya mencapai Rp 1.975 per kubiknya. ''Saat ini, kami hanya bertahan saja,'' jelasnya. Pembuatan satu unit sumur produksi, dibutuhkan dana Rp 390 juta. Sarana tersebut diperkirakan akan dapat melayani 600 sambungan kepada pelanggan. Disinggung soal rencana penggiliran pasokan, terkait menurunnya produksi air bersih, hal tersebut dinilai belum perlu dilakukan. Sebab, produksi air bersih saat ini masih cukup untuk melayani pelanggan. ''Namun, bila kondisinya semakin parah dan kami tidak dapat menambah sumur produksi, mungkin hal tersebut akan dilakukan,'' tegasnya. (H8-36) Post Date : 11 Juni 2007 |