|
BANDUNG, (PR).Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kab. Bandung, Tirta Raharja, pada tahun 2005 kehilangan 40 persen produksi airnya. Hal itu menjadi pertanyaan DPRD Kab. Bandung seiring rencana kenaikan tarif PDAM pada tahun 2006 ini. Berdasarkan data yang diperoleh PR dari DPRD Kab. Bandung, produksi air bersih tahun 2005 sebesar 18.192.179 m3. Dan yang terjual hanya 10.172.099 m3. Artinya, ada kehilangan 7 juta meter kubik lebih. Itu mencapai 40 persen dari produksi total. Ini menjadi catatan tersendiri bagi kami atas kinerja PDAM karena maksimal kehilangan ialah 25 persen, tutur M. Ikhsan dari Komisi B DPRD Kab. Bandung. Kehilangan sebesar itu bisa terjadi karena berbagai faktor. Mungkin salah penggolongan, kebocoran karena pemeliharaan yang kurang, dan lainnya. Ini yang akan kami tanyakan dalam LPJ (laporan pertanggungjawaban-red.) nanti, katanya. Ikhsan mengungkapkan, penerimaan PDAM juga menurun dibanding pada tahun 2004. Tahun 2004, hasil retribusi hampir Rp 31 miliar. Sedangkan tahun 2005 hanya Rp 28 miliar, ucapnya. Sosialisasi Terkait rencana kenaikan tarif air PDAM, sejumlah warga Kab. Bandung yang berlangganan PDAM mengaku tidak tahu. Saya memang pernah dengar, tapi tidak tahu jelasnya, kata Hendrawan (33), warga Gading Tutuka Blok P IX, Soreang, Senin (5/6). Yang membingungkan Hendra ialah kedatangan petugas PDAM ke rumahnya akhir pekan lalu. Si petugas datang sambil membawa formulir daftar pelanggan. Saya disuruh tanda tangan tanpa diberi tahu maksudnya. Tapi saya menolak, kata Hendra. Rencana kenaikan tarif itu dibenarkan Ikhsan. Ia mengatakan, usulan itu masuk bulan lalu. Itu karena PDAM Kab. Bandung memiliki tarif terendah dibandingkan kabupaten lainnya di Jabar, katanya. (A-128) Post Date : 06 Juni 2006 |