Produksi Air Bersih Terus Berkurang

Sumber:Kompas - 28 Juli 2008
Kategori:Air Minum

Cirebon, Kompas - Pasokan air baku dari Bendung Rentang untuk diproduksi Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Indramayu, PT Tirta Darma Ayu, terus berkurang. Akibatnya, jumlah air yang didistribusikan kepada masyarakat juga berkurang.

Suyanto, Direktur Utama PT Tirta Darma Ayu, mengatakan, Minggu (27/7), debit air dari Bendung Rentang terus menurun. Akibatnya, jumlah air yang diproduksi pun berkurang sampai 15 persen, dari 700 liter per detik menjadi hanya 600 liter per detik. Namun, penyaluran air kepada konsumen masih dalam taraf wajar dan belum terganggu.

Panjangnya jarak Bendung Rentang dengan instalasi pengolahan air bersih milik PDAM Indramayu merupakan permasalahan yang menyebabkan produksi air minum turun 15 persen. Sebab, dari 4.000 liter per detik air yang dialirkan dari Bendung Rentang, hanya 1.000 liter per detik yang sampai di Indramayu. Banyaknya pompa air milik petani di sepanjang Sungai Cimanuk menyebabkan debit air menyusut.

Padahal, 90 persen air baku yang diolah PDAM Indramayu berasal dari Bendung Rentang. Sisanya, sekitar 10 persen, berasal dari Waduk Jatiluhur. "Kami sangat tergantung dengan air dari Bendung Rentang. Jika air dari sana semakin sedikit, air yang diolah di PDAM juga sedikit," kata Suyanto.

Narsan, warga, mengakui, debit air di Bendung Rentang cenderung turun meskipun pada hari ini naik sedikit. Debit air yang masuk ke Bendung Rentang kurang dari 6 meter kubik per detik sehingga yang disalurkan sangat terbatas. Setidaknya debit air yang disalurkan untuk PDAM Indramayu hanya mencapai 1,08 meter kubik per detik. Adapun yang disalurkan untuk sungai irigasi Sindupraja sebanyak 3,52 meter kubik per detik dan ke sungai irigasi Cipelang sebanyak 2,38 meter kubik per detik.

Suyanto mengakui, beberapa daerah di Indramayu memang kesulitan mendapatkan air bersih. Umumnya daerah itu belum terjangkau pipa PDAM atau tidak memiliki unit instalasi air bersih di sekitarnya. Daerah itu antara lain Kecamatan Krangkeng, Losarang, Arahan, Cantigi, Sindang.

Oleh karena itu, secara rutin dan bergilir, lima kecamatan tersebut mendapatkan air dari PDAM melalui tangki air sebanyak 16.000 liter per hari. Pendistribusiannya juga digilir berdasarkan persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Indramayu.

"Sampai saat ini masih lima kecamatan yang mengaku kesulitan air bersih. Untuk Kecamatan Losari, kami belum bisa memenuhi permintaan semua konsumen. Sebab, yang kami prioritaskan adalah fasilitas publik, yaitu RS Bhayangkara," kata Suyanto.

Berhemat

Sementara itu, Direktur Umum PDAM Kota Cirebon Ayu Dharliana mengatakan, pasokan air PDAM Kota Cirebon masih aman dan mencukupi. Sebab, sumber air itu berasal dari mata air di Kabupaten Kuningan. Kekurangan air di beberapa titik telah disiasati dengan menambah tekanan dan pengiriman air dengan mobil tangki.

Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi dan Geofisika, musim kering tahun ini akan berlangsung hingga Oktober. Kekurangan air bersih dipastikan akan terjadi di Indramayu. Karena itu, mulai sekarang masyarakat diminta menghemat penggunaan airnya. Salah satu caranya, mereka hanya menggunakan air bersih PDAM untuk kebutuhan primer, seperti minum dan mandi, sedangkan untuk kebutuhan sekunder, seperti untuk mencuci motor, dianjurkan menggunakan air sumur.

PDAM Indramayu juga telah meminta bantuan kepada Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum berupa tiga mobil tangki air dan 24 hidran penampungan air berkapasitas 2.000 liter. Bantuan sudah diterima Sabtu lalu. (THT)



Post Date : 28 Juli 2008