Air minum merupakan sumber kehidupan, dalam jumlah tertentu air juga bisa mengakibatkan bencana. Jumlah air yang terlalu besar disuatu tempat mempunyai kekuatan dahsat dan destruktif yang hebat yang disebut , longsor ataupun bandang. Dalam jumlah yang terlalu kecil di suatu lokasi, air juga menimbulkan bencana yang sering disebut dengan bencana kekeringan. Dengan kata lain air harus ada secukupnya.
Air yang merupakan sumber daya alam juga bagian dari ekosistem secara keseluruhan. Kuantitas dan kualitas air pada suatu lokasi dan waktu tertentu tergantung dan dipengaruhi oleh berbagai hal, berbagai kepentingan dan berbagai tujuan. Keberadaan air disuatu tempat dan disuatu waktu bisa berlebih atau berkurang sehingga menimbulkan berbagai persoalan maka air harus dikelola dengan bijak dengan pendekatan terpadu dan menyeluruh. Terpadu mencerminkan keriaktan dengan berbagai aspek, berbagai pihak (steakholder) dan berbagai disiplin ilmu. Menyeluruh mencerminkan cakupan yang sangat luas, melintas batas atas sumber daya, antar lokasi, hulu dan hilir, antar kondisi , jenis tata guna lahan. Pendekatan pengelolaan sumberdaya air juga harus holistik dan berwawasan lingkungan. Semua disiplin terlibat dan saling bergantung antara lain: ekonomi, sosial, teknik, lingkungan, hukum dan bahkan politk. semua pihak harus terlibat dan diperhitungkan baik secara langsung maupun tidak langsung. Water si everyones bussines.
Buku ini mencoba menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan air dalam bentuk "Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu" Dimulai dari siklus hidrologi baik air permukaan maupun air tanah. Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Emil Salim Kementerian Negara Lingkungan Hidup Jl. D.I Panjaitan Kav. 24, Jakarta Timur 13410, Telp : 021-8580081 (Bp. Yayat)
Post Date : 11 Desember 2008
|