|
[BANDA ACEH] Instalasi air bersih PDAM Tirta Daroy, Banda Aceh, sumbangan pemerintah dan masyarakat Swiss senilai Rp 40 miliar, Sabtu (10/2), dapat dipergunakan setelah Presiden Konfederasi Swiss, Micheline Calmy-Rey, meresmikan pengoperasian instalasi tersebut sekaligus menyerahkan kepada Pemda setempat untuk perawatannya. Pengoperasian kembali instalasi air bersih milik Pemda Banda Aceh yang hancur akibat tsunami tahun 2004, ditandai dengan pengguntingan pita oleh Presiden Micheline dan Gubernur Aceh Darussalam, Irwandi Yusuf. Instalasi PDAM Tirta Daroy melayani kebutuhan air bersih kepada 260.000, warga Kota Banda Aceh setiap hari, dengan selesainya instalasi air itu PDAM Tirta Daroy saat ini telah mampu memproduksi air bersih sebanyak 43.000 meter kubik. Pejabat Wali Kota Banda Aceh, Razaki Yusuf mengatakan, air bersih yang didistribusikan kepada pelanggan ini, bisa langsung diminum tanpa dimasak dan setiap detik instalasi ini bisa memproduksi 150 liter air bersih. Pembangunan kembali instalasi air itu meliputi pembangunan kantor baru di Lampineung, Banda Aceh, pengadaan peralatan yang canggih dan modern. Proses rehabilitasi instalasi ini dimulai sejak 15 Maret 2005, setelah manajemen PDAM menandatangani kesepahaman kerja sama dengan Palang Merah Swiss. Pemerintah Swiss masih membantu PDAM Tirta Daroy hingga 2011 dalam bentuk pengawasan dan transfer teknologi. Presiden Micheline menyebutkan, dana untuk pembangunan fasilitas air bersih ini merupakan sumbangan masyarakat dan pemerintah melalui Swiss Solidarity Caint yang kemudian disalurkan kepada Palang Merah Swiss dan Swiss Agency and Development Corporation. Setelah 18 bulan dikerjakan, perbaikan sudah bisa digunakan kembali, PDAM Tirta Daroy mengalami banyak kemajuan karena alat lama yang sudah tua semua diganti dengan alat elektro mekanik canggih dan modern. Pemerintah Swiss, akan membantu PDAM Tirta Daroy sampai lima tahun mendatang. Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama antara manajemen Tirta Daroy dengan PJ Wali Kota Banda Aceh, dan Palang Merah Swiss. Swiss terlibat dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pascatsunami. Di masa tanggap darurat, Swiss mengirimkan 50 personel militer untuk membantu Aceh. Sebanyak 44 tenaga ahli dari Swiss yang tergabung dalam Swiss Agency and Development Corporation telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengatakan, fasilitas air bersih di Aceh hancur akibat bencana tsunami. Karenanya, dia berterima kasih kepada Swiss sudah membantu pembangunan kembali fasilitas air bersih. [147] Post Date : 12 Februari 2007 |