Potret Pembangunan AMPL Indonesia, Belajar dari Pengalaman: Cerita Pembangunan dari Kabupaten Bangka, Kabupaten Sumedang dan Kota Malang

Pengarang:Dini Haryati, Fadly Suhendra (penyusun)
Penerbit:Jakarta: Pokja AMPL, 2011; vi, 30 h + foto
No. Klasifikasi:623.854 POT
Kata Kunci:AMPL, Belajar, Pengalaman, Kabupaten Bangka, Kabupaten Sumedang, Kota Malang, Potret,
Lokasi:Perpustakaan Pokja AMPL, Telp. 021-31904113
Kategori:Buku

Di Kabupaten Bangka tepatnya di Sumur Batu Desa Puding Besar warga berdatangan dengan membawa ember, jerigen dan botol untuk mengangkut air ke rumahnya masing masing dengan menggunakan motor berkeranjang, gerobak dorong bahkan sepeda. Air dari  Sumur Batu ini, dikhususkan untuk air minum. Agar kebersihannya tetap terjaga maka warga yang mengambil air diharuskan menggunakan gayung, ditempat ini pula warga dilarang mandi dan mencuci.

Kehidupan di Desa Sukawening Kabupaten Sumedang pada tahun 2004-2005 terbilang sangat menyedihkan, warga desa masih buang air besar sembarangan di kebun dan di saluran air, penyakit berbasis lingkungan merajalela. Tahun 2008 pemerintah mengadakan program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) untuk memobilisasi dan memberdayakan masyarakat agar memilih hidup sehat.  Pokja AMPL membantu terlaksananya program ini, perlahan tapi pasti masyarakat di Desa pun mengubah perilaku kebiasaan buang air besar sembarangan, mereka mulai membangun sanitasi dirumahnya dan menyadari pentingnya air bersih.

Di Malang, air bersih sudah dapat dinikmati oleh seluruh warga. Warga yang tidak terjangkau saluran PDAM dapat memanfaatkan potensi air yang ada di daerah masing masing. Misalnya di Kelurahan Arjowingun Kedungkandang, masyarakat bergotong royong membangun sebuah menara air untuk memenuhi kebutuhan air bersih warganya yang dipompa dari sungai bawah tanah. Selain itu warga Malang sudah dapat menetralisir limbah sehingga tidak mencemari air sungai dan dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik. 



Post Date : 05 Desember 2011